Eat That Frog, Metode Belajar dan Mengerjakan Tugas yang Cocok Untuk Anak Muda Zaman Sekarang
- Sep 17, 2016
-
Fatimah Ibtisam
Masa ujian mendekat, sementara tugas kamu masih numpuk? Jangan panik! Praktekkan saja metode Eat That Frog. Metode ini cocok buat kamu yang punya segudang kegiatan dan sering merasa kewalahan.
Kayak gimana, sih, metode “makan kodok” ini? (pssst... sama sekali nggak berhubungan dengan urusan kuliner, lho!) Dan kenapa metode ini cocok buat anak muda zaman sekarang kayak kita-kita?
Simak jawabannya di sini!
Dua poin penting dalam metode "Eat That Frog"
Ada dua poin penting jadi menjadi inti dari metode ini. Pertama, menentukan prioritas dari segudang hal-hal yang harus kamu kerjakan. Kedua, stop menunda pekerjaan.
Nah, kedua hal ini berkaitan banget sama anak muda zaman sekarang. Saya yakin, waktu 24 jam 7 hari sekarang nggak cukup untuk menampung seabrek aktivitas kamu. Apalagi muda juga cenderung gampang teralihkan perhatiannya, sehingga nggak heran kalau tugas dan pekerjaan kamu sering terbengkalai.
Nah, metode Eat That Frog bisa menjadi solusi atas problem tersebut.
Langkah-langkah melakukan metode "Eat That Frog"
1. Buat daftar hal-hal yang harus/ingin kamu kerjakan, dan susun ke dalam kategori:
A. Hal yang harus dikerjakan, dan kamu memang ingin mengerjakannya. Misalnya, membaca novel seru dari guru/dosen untuk bahan ujian Bahasa Indonesia.
B. Hal yang harus dikerjakan, tapi kamu malas melakukannya. Contohnya, mengerjakan tugas Kimia atau esai Sejarah. Duh, bayanginnya aja udah bikin capek!
C. Hal yang nggak perlu dilakukan, tapi kamu ingin melakukannya. Seperti nonton serial terbaru atau mengikuti sidang kopi sianida “live”. Nggak penting, sih, tapi pengen aja!
D. Hal yang nggak perlu dilakukan, dan memang malas kamu lakukan. Biasanya ini adalah kegiatan yang diminta orang lain, seperti menemani Mama belanja ke supermarket, padahal kamu lagi capek dan banyak kerjaan yang belum selesai.
2. Dari sekian banyak poin A sampai D, tentukan “frog”-nya, alias pekerjaan yang penting, walaupun malas kamu lakukan . Di sini, frog-nya adalah poin B, yaitu pekerjaan yang harus dilakukan, tapi malas kamu lakukan. Katak adalah hal yang menjijikkan 'kan? Nah, walaupun pekerjaan tersebut "menjijikkan" alias bikin malas, tetap harus kamu "telan" alias kerjakan. Eat that frog, sob!
Kalau "frog"-nya sudah kamu "telan", baru kamu bisa lanjut ke hal lainnya.
3. Selesaikan frog-mu di awal. Paling oke, sih, dikerjakan di pagi hari. Makanya, banyak orang sukses yang bangun pagi banget untuk memulai kegiatannya.
Dengan melakukan pekerjaan yang jadi prioritas (alias "frogs") kamu di awal, kamu jadi terlatih untuk nggak menunda-nunda pekerjaan. Trus, tugas tersulit dan terpenting di hari itu dapat diselesaikan. Langkahmu selanjutnya pun jadi lebih ringan.
Untuk membantu kamu belajar dan menyelesaikan tugas, baca juga:
- Teknik Pomodoro, Teknik Belajar yang Efektif, Efisien, dan Bikin Kamu Jauh Lebih Fokus
- Kenapa Kita Suka Menunda-Nunda Pekerjaan, dan Bagaimana Solusinya
- 9 Gaya Belajar dan Menghafal, Kamu Termasuk yang Mana?
(sumber gambar: livingwellspendingless.com, blog.noisli.com, enterprisebydesign.com.au)

Kategori

Coba comment
5 Trik Gampang Untuk Lebih Berhemat di MallFor other uses, see Smiley (disambiguation). Several terms redirect here. For other uses, see Smiley Face (disambiguation) and Happy face (disambiguation). Example of a smiley face An example of an emoticon smiley face (represented using a colon followed by a parenthesis)…
7 Cara Mengetahui Karakter Seseorang yang Sebenarnya dan Sisi Tersembunyi MerekaDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Wajah smiley Smiley (terkadang disebut wajah bahagia atau wajah tersenyum) adalah sebuah representasi khas dari wajah humanoid tersenyum yang merupakan sebuah bagian dari budaya populer di seluruh dunia. Bentuk klasiknya yang dirancang oleh…
5 Trik Gampang Untuk Lebih Berhemat di MallKomentar yang membangun untuk artikel biasanya fokus pada memberikan umpan balik yang positif dan spesifik, serta saran yang dapat membantu penulis meningkatkan kualitas artikelnya. Komentar ini juga harus sopan, konstruktif, dan berfokus pada perbaikan, bukan pada kritik yang merusak. Contoh Komentar…
Kehidupan Sehari-Hari Anak Kostan VS Anak RumahanAnda tidak dapat mengubah setelan komentar jika: https://support.google.com/youtube/answer/9482556?hl=id Audiens channel atau video ditetapkan sebagai “Dibuat untuk Anak-Anak”. Komentar dinonaktifkan di video yang ditetapkan sebagai Dibuat untuk Anak-Anak. Video disetel ke pribadi. Jika Anda ingin…
Siapa Sangka Sumpit Punya Sejarah, Filosofi, Fungsi, dan Tata Pemakaian yang Seru?