Agar Nggak Keok Bersaing di AFTA

Para pakar ekonomi percaya bahwa 2015 akan jadi tahun yang beraaaat banget untuk masyarakat Indonesia. Kenapa? Karena tahun ini, Asean Free Trade Area (AFTA) akan mulai diterapkan.

Memangnya AFTA itu apa sih, Kak?

AFTA adalah perjanjian perdagangan bebas yang dicetuskan para kepala negara ASEAN di ASEAN Summit ke-4 pada tahun 1992. Disitu, disepakati kebijakan bahwa nggak akan akan ada hambatan tarif (bea masuk 0-5%) ataupun hambatan non tarif untuk negara-negara anggota ASEAN.

Tujuan AFTA ada dua:

  1. Meningkatkan daya saing ASEAN sebagai basis produksi dalam pasar dunia lewat penghapusan bea dan halangan non-bea dalam ASEAN

  2. Menarik investasi asing langsung ke ASEAN.

Maksudnya pasar bebas ya, Kak?

Betul sekali. Ibaratnya, sepuluh negara ASEAN (Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Indonesia, Vietnam, Myanmar, Filipina, Kamboja, Laos, Thailand) adalah sepuluh pasar yang dibuka bagi masyarakat ASEAN yang kepengen berdagang tanpa perlu membayar sewa di pasar tersebut. Warga ASEAN bisa berdagang dimana aja, di  sepuluh negara tersebut.

AFTA bahaya dong ya, Kak?

Memang ada keuntungan dan tantangan dari pasar bebas ini. Keuntungannya, AFTA ngasih peluang bagi para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia untuk mengembangkan bisnis mereka. Dengan adanya AFTA, UKM Indonesia jadi bisa jualan di pasar Asia Tenggara. Sebelum ada AFTA ‘kan nggak mungkin. Konsumen dan investor kita juga jadi lebih banyak.

Tantangannya, persaingan jualan tentu akan semakin sengit. Apalagi kalau ada pedagang yang nggak siap, baik secara barang dagangan maupun infrastruktur. Jangankan jualan di negara lain, bisa-bisa bertahan  di negara sendiri aja kesusahan.

Siapkah kita menghadapi AFTA?

Banyak orang meragukan kemampuan sumber daya manusia Indonesia untuk menghadapi AFTA. Tetapi keraguan itu haruslah kita patahkan dengan mengasah diri lebih baik lagi, dong!

Kira-kira, apa aja hal yang perlu kita siapkan utuk menghadapi AFTA?

  1. Kemampuan berkomunikasi secara verbal

Belajar bahasa lebih serius lagi, yuk! Bahasa Indonesia maupun Bahasa Asing akan sangat diperlukan untuk menghadapi era perdagangan bebas. Dengan kemampuan bahasa yang baik, kita bisa menyampaikan dan memahami sesuatu dengan lebih baik juga.

  1. Kolaborasi profesional

Udah nggak jaman, tuh, yang namanya kerja dan mencari keuntungan sendiri. Untuk menciptakan karya yang lebih baik, kita harus berkolaborasi dengan orang lain.

  1. Kemampuan menulis dengan baik

Kemampuan menulis dengan baik bakal bermanfaat banget di era perdagangan bebas. Korespondensi akan banyak dilakukan melalui internet, mengingat kita bukan hanya terkoneksi dengan masyarakat seluruh Indonesia, tetapi juga seluruh Asia Tenggara!

  1. Kemampuan untuk merumuskan masalah dan memecahkannya

Kita harus terus-terusan mengevaluasi diri dan peka terhadap sekitar. Kemampuan untuk merumuskan masalah akan membantu kita mengasah kemampuan untuk memecahkan masalah tersebut.

  1. Rasa cinta produk dalam negeri

Kata siapa produk anak bangsa nggak ada yang keren? Coba, deh, cek-cek berbagai local market dan pameran yang mendukung produk lokal. Banyak banget yang keren-keren! Dengan membeli produk lokal, kita jadi membantu ekonomi Indonesia supaya lebih kuat. Harganya lebih murah, pula!

  1. Kemauan berinovasi baru yang dapat diterapkan di masyarakat

Jadikan berpikir kreatif sebagai habit alias kebiasaan. Perbanyak inovasi yang bisa diterapkan di masyarakat. Pahami trend dan jangan malas untuk berfikir out of the box!

(sumber gambar: Techno Lady, acommerce.asia)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
User Test | 2 bulan yang lalu

For other uses, see Smiley (disambiguation). Several terms redirect here. For other uses, see Smiley Face (disambiguation) and Happy face (disambiguation). Example of a smiley face An example of an emoticon smiley face (represented using a colon followed by a parenthesis)…

7 Cara Mengetahui Karakter Seseorang yang Sebenarnya dan Sisi Tersembunyi Mereka
User Test | 2 bulan yang lalu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Wajah smiley Smiley (terkadang disebut wajah bahagia atau wajah tersenyum) adalah sebuah representasi khas dari wajah humanoid tersenyum yang merupakan sebuah bagian dari budaya populer di seluruh dunia. Bentuk klasiknya yang dirancang oleh…

5 Trik Gampang Untuk Lebih Berhemat di Mall
John Doe Siap Sekolah | 2 bulan yang lalu

Komentar yang membangun untuk artikel biasanya fokus pada memberikan umpan balik yang positif dan spesifik, serta saran yang dapat membantu penulis meningkatkan kualitas artikelnya. Komentar ini juga harus sopan, konstruktif, dan berfokus pada perbaikan, bukan pada kritik yang merusak. Contoh Komentar…

Kehidupan Sehari-Hari Anak Kostan VS Anak Rumahan
Syahrul Fahmi | 2 bulan yang lalu

Anda tidak dapat mengubah setelan komentar jika: https://support.google.com/youtube/answer/9482556?hl=id Audiens channel atau video ditetapkan sebagai “Dibuat untuk Anak-Anak”. Komentar dinonaktifkan di video yang ditetapkan sebagai Dibuat untuk Anak-Anak. Video disetel ke pribadi. Jika Anda ingin…

Siapa Sangka Sumpit Punya Sejarah, Filosofi, Fungsi, dan Tata Pemakaian yang Seru?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2025 PT Manual Muda Indonesia ©