Zarifeh Shalabi, Siswi SMA Muslim Berhijab di Amerika Serikat yang Terpilih Menjadi Prom Queen
- May 11, 2016
-
Youthmanual
Oleh Neildeva Despendya
Buat kamu yang kelas 12, siapa yang sudah prom night? Siapa, nih, prom king dan prom queen angkatan kamu? Kalau ternyata kamu sendiri, wah, selamat, ya! Pasti hepi banget, dong. Apalagi titel tersebut adalah salah satu titel idaman anak-anak SMA kelas 12, ya nggak?
Begitu juga lah perasaan Zarifeh Shalabi, seorang siswi Muslim asal Amerika Serikat yang dianugerahi predikat prom queen pada acara prom night sekolahnya, Summit High School, Fontana, California, pada 9 April lalu.
Gimana, sih, reaksi Zarifeh ketika dia dianugerahi titel prom queen tersebut?
“Aku nggak pernah menduga akan terpilih jadi prom queen!” katanya kepada koran The New York Times. Wajar, sih, kalau Zarifeh nggak menyangka, karena sehari-harinya Zarifeh menggunakan hijab. Tentunya, Zarifeh kayak bukan pilihan prom queen yang “standar”, ya. Ingat, ini di Amerika, lho, di mana Muslim bukanlah populasi mayoritas.
Saat nominasi Zarifeh diumumkan—beberapa minggu sebelum prom night-nya berlangsung—teman-teman Zarifeh juga kaget, tetapi mereka sangat senang dan langsung ramai-ramai mendukungnya.
“Aku, tuh, langsung bilang, ‘Zarifeh! Kita harus bikin kampanye! Ini saatnya kita kampanye!’,” kata Savannah Smith, salah satu sahabat Zarifeh. Yup, berhubung prom king dan prom queen di sekolah-sekolah Amerika Serikat umumnya ditentukan oleh voting teman-teman seangkatan, setiap calon prom king dan prom queen harus kampanye kecil-kecilan dulu kalau memang ingin menang. Wah, selain ketua OSIS dan bupati, ternyata calon prom queen and king di Amerika juga harus kampanye, ya.
Bahkan sebagai tanda solidaritas, teman-teman Zarifeh berkampanye dengan cara menggunakan baju hijau terang dan jilbab warna-warni. Mereka juga membuat slogan, “Don’t be a baddie, vote for the hijabi!” trus yel-yel menyerukan slogan ini sambil keliling sekolah.
Sebenarnya, keluarga Zarifeh adalah keluarga Muslim yang taat. Sehari-harinya, mereka agak membatasi pergaulannya, dan nggak menganjurkan Zarifeh untuk nongkrong jauh-jauh dari rumah. Zarifeh pun nggak pernah pergi ke acara dansa sekolah, pesta, ataupun sekedar menginap di rumah teman-temannya.
Namun ketika Zarifeh diumumkan masuk nominasi prom queen, ibunya langsung berdiskusi dengan keluarga dan teman-temannya di masjid setempat. Pada akhirnya, beliau pun mengizinkan Zarifeh untuk datang ke acara prom night sekolahnya tersebut.
Pada malam prom night, Zarifeh datang ditemani dengan teman-teman ceweknya, menggunakan bus sekolah. Zarifeh tampil cantik dengan gaun putih dan hijab neneknya yang berwarna emas. Gimana perasaan Zarifeh? Wah, jangan tanya. “Ini sempurna!” katanya senang.
Nah, bayangin, dong, betap dag-dig-dugnya Zarifeh ketika pada akhirnya dia terpilih menjadi prom queen? Pastinya senang campur kaget. Zarifeh mengaku syok banget atas kemenangannya, karena menurut Zarifeh, saingan nominasinya lebih terkenal dan lebih disukai di sekolah. “For me to win was crazy,” begitu katanya.
Kenapa, sih, penghargaan prom queen kepada Zarifeh ini menjadi hal yang disorot? Pertama, jelas, karena seorang cewek hijabi bukan pilihan populer untuk jadi prom queen di Amerika. Kedua, karena rasisme di Amerika Serikat adalah hal yang masih jadi masalah, khususnya rasisme terhadap kalangan minoritas di sana, seperti kaum Muslim.
Zarifeh sempat mengatakan pada kepada channel berita CBS, bahwa setelah serangan terorisme San Bernardino tahun lalu, dia takut keluar rumah karena khawatir akan adanya serangan anti-Muslim. Apalagi sekolah Zarifeh dekat dengan lokasi serangan teroris San Bernardino tersebut.
“Orang-orang nggak suka Muslim. Beberapa orang menganggap semua orang Muslim sebagai teroris, meskipun terorisme itu nggak ada hubungannya dengan agama,” kata cewek berusia 18 tahun ini.
Makanya, seorang teman Zarifeh, Sarahi Sanchez, berkomentar begini kepada The New York Times, “Kita melihat [mendukung Zarifeh menjadi prom queen] sebagai kesempatan untuk melakukan hal yang baik. Hal ini adalah salah satu cara untuk menunjukkan, bahwa kita nggak punya masalah dengan rasisme.”
Jangan perrnah lupa, gaes, keragaman harus tetap ada di masyarakat. Jangan sampai kita mengucilkan kaum minoritas berdasarkan asumsi, apalagi Indonesia punya keberagaman masyarakat yang tinggi sekali.
Selamat atas kemenangannya, ya, Zarifeh!
(sumber gambar: nytimes.com, dailybuletin.com)

Kategori
For other uses, see Smiley (disambiguation). Several terms redirect here. For other uses, see Smiley Face (disambiguation) and Happy face (disambiguation). Example of a smiley face An example of an emoticon smiley face (represented using a colon followed by a parenthesis)…
7 Cara Mengetahui Karakter Seseorang yang Sebenarnya dan Sisi Tersembunyi MerekaDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Wajah smiley Smiley (terkadang disebut wajah bahagia atau wajah tersenyum) adalah sebuah representasi khas dari wajah humanoid tersenyum yang merupakan sebuah bagian dari budaya populer di seluruh dunia. Bentuk klasiknya yang dirancang oleh…
5 Trik Gampang Untuk Lebih Berhemat di MallKomentar yang membangun untuk artikel biasanya fokus pada memberikan umpan balik yang positif dan spesifik, serta saran yang dapat membantu penulis meningkatkan kualitas artikelnya. Komentar ini juga harus sopan, konstruktif, dan berfokus pada perbaikan, bukan pada kritik yang merusak. Contoh Komentar…
Kehidupan Sehari-Hari Anak Kostan VS Anak RumahanAnda tidak dapat mengubah setelan komentar jika: https://support.google.com/youtube/answer/9482556?hl=id Audiens channel atau video ditetapkan sebagai “Dibuat untuk Anak-Anak”. Komentar dinonaktifkan di video yang ditetapkan sebagai Dibuat untuk Anak-Anak. Video disetel ke pribadi. Jika Anda ingin…
Siapa Sangka Sumpit Punya Sejarah, Filosofi, Fungsi, dan Tata Pemakaian yang Seru?