5 Alasan Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Bekerja di Perusahaan Startup

Jaman dahulu kala, ceileee… saya selalu pengen bekerja di perusahaan multinasional yang punya kantor di berbagai negara. Atau paling nggak, saya pengen banget tempat saya bekerja kelak punya kantor pusat di luar negeri. Begitupun teman-teman seusia saya. Pokoknya, masuk perusahaan multinasional rasanya punya kebanggaan tersendiri.

Tapi seiring perkembangan zaman, saya justru melihat anak-anak muda sekarang banyak banget yang tertarik kerja di perusahaan startup. Setelah mencoba bekerja di beberapa startup, sayapun paham kenapa suasana kerja industri ini nggak kalah menyenangkan dan bergerak begitu cepat. Hal ini bikin anak-anak muda pengen ikut terjun di dalamnya.

1. Kesempatan untuk mencari pengalaman

Selain mencari uang, anak muda sekarang lebih tertantang untuk mencari pengalaman. Nah, perusahaan startup menawarkan pengalaman yang juga sangat berlimpah.

“Bekerja untuk perusahaan startup memberikan kesempatan untuk karyawannya melihat bisnis yang dibangun dari bawah sekali”, kata Darlene Johnson, seorang penasihat karir dari Hofstra University Career Center. Dia percaya lingkunagn kerja startup sangat cocok untuk mengajarkan mereka yang pengen tahu bagaimana proses bisnis dari A sampai Z.

Keterlibatan, atau paling nggak pengalaman melihat proses ini bikin pengetahuan bisnis kita naik level.

2. Tanggung jawab yang lebih besar dan berarti

Dengan pengetahuan yang lebih besar, maka kita akan semakin ditantang untuk mengemban tanggung jawab yang lebih besar juga.

Rachael Bozsik, CEO dan Founder dari The Brand Girls, sebuah startup yang bergerak di bidang branding, bilang bahwa kita akan dipaksa keluar dari zona nyaman. Kita diajarkan untuk melakukan pekerjaan di luar job desk.

“Karena bisnisnya kecil, kamu bakal dipercaya untuk memegang banyak hal. Inilah yang sering terjadi di perusahaan startup dan ini bikin kamu belajar bertanggung jawab”.

Awalnya kita bakal merasa kewalahan, lama-lama ketagihan! #eaaa​

3. Pendapat yang lebih dihargai

Karena kita punya peran dan tanggung jawab yang besar pada perusahaan, maka setiap pendapat kita akan lebih dihargai.

Semua orang dilibatkan dan dipertimbangkan dalam business development. Ibaratnya, no one left behind karena setiap tim bergerak bersama.

4. Orang-orang yang passionate

Juliana Knight, seorang karyawan senior dari Franklin & Marshall merekomendasikan anak-anak fresh graduate supaya paling nggak satu kali mencoba bekerja di perusahaan startup. “Orang-orang di dunia startup inovatif dan bersemangat sama apa yang mereka kerjakan. Hal ini sangat menular! Kita jadi bersemangat mengerjakan pekerjaan sesuai dengan bidang keahlian dan apa yang kita suka sebaik mungkin. Ini juga yang bikin kita happy berangkat ke kantor setiap pagi”.

5. Mempengaruhi aspek kehidupan yang lain

bekerja di perusahaan startup yang serba “minimalis” –baik gaji, fasilitas ataupun jumlah karyawan- bikin kita jadi berusaha menemukan cara paling efisien untuk menjalankan pekerjaan. Alhasil, kita selalu berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah.

Kebiasaaan ini jadi terbawa di aspek kehidupan yang lain. Misalnya, dalam mengatur keuangan, memilih teman sepergaulan atau menghadapi masalah pribadi.

 

(Sumber gambar: amazonaws.com, press.farm, hercampus.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
User Test | 2 bulan yang lalu

For other uses, see Smiley (disambiguation). Several terms redirect here. For other uses, see Smiley Face (disambiguation) and Happy face (disambiguation). Example of a smiley face An example of an emoticon smiley face (represented using a colon followed by a parenthesis)…

7 Cara Mengetahui Karakter Seseorang yang Sebenarnya dan Sisi Tersembunyi Mereka
User Test | 2 bulan yang lalu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Wajah smiley Smiley (terkadang disebut wajah bahagia atau wajah tersenyum) adalah sebuah representasi khas dari wajah humanoid tersenyum yang merupakan sebuah bagian dari budaya populer di seluruh dunia. Bentuk klasiknya yang dirancang oleh…

5 Trik Gampang Untuk Lebih Berhemat di Mall
John Doe Siap Sekolah | 2 bulan yang lalu

Komentar yang membangun untuk artikel biasanya fokus pada memberikan umpan balik yang positif dan spesifik, serta saran yang dapat membantu penulis meningkatkan kualitas artikelnya. Komentar ini juga harus sopan, konstruktif, dan berfokus pada perbaikan, bukan pada kritik yang merusak. Contoh Komentar…

Kehidupan Sehari-Hari Anak Kostan VS Anak Rumahan
Syahrul Fahmi | 2 bulan yang lalu

Anda tidak dapat mengubah setelan komentar jika: https://support.google.com/youtube/answer/9482556?hl=id Audiens channel atau video ditetapkan sebagai “Dibuat untuk Anak-Anak”. Komentar dinonaktifkan di video yang ditetapkan sebagai Dibuat untuk Anak-Anak. Video disetel ke pribadi. Jika Anda ingin…

Siapa Sangka Sumpit Punya Sejarah, Filosofi, Fungsi, dan Tata Pemakaian yang Seru?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2025 PT Manual Muda Indonesia ©