Tipikal Kelakuan Mahasiswa Rantau Menyambut Hari Lebaran
- Jul 03, 2016
-
Nadia Fernanda
Ah, Lebaran. Momen yang paling ditunggu-tunggu umat mahasiswa untuk perbaikan gizi dan kantong.
Iya, dong, gaes. Mana ada mahasiswa yang nggak hepi kalau perutnya kenyang dan dompetnya berisi? Apalagi juga bisa kumpul bareng sanak saudara di kampung halaman sendiri! Makanya, nggak heran kalau kelakuan mahasiswa rantau menjelang libur Lebaran pun biasanya jadi agak-agak seragam seperti berikut.
1. Rebutan tiket mudik dengan harga serendah mungkin
Mahasiswa-mahasiwa rantau yang frugal luar biasa, tuh, biasanya udah ngewanti-wanti tanggal libur Lebaran dari H-sekian puluh hari, buat nge-booking tiket mudik dengan harga promo. Lebih cepat, lebih baik dan lebih murah, sob! Hihihi.
Saking kepengennya mendapatkan tiket murah, ada, lho, mahasiswa rantau yang sampai berantem dengan temannya sendiri, gara-gara rebutan tiket. Bahkan ada mahasiswa rantau yang seibuk tanya sana-sini, apakah ada temannya yang akan mudik dengan kendaraan sendiri atau dijemput oleh orangtuanya? Kalau iya, dan mudiknya memang searah, mereka mau nebeng! Huuu...
2. Atau, malah nggak mudik sama sekali!
Kalau ada mahasiswa rantau yang nggak mudik sama sekali, nasibnya ngenes pangkat lima! Biasanya, sih, mereka stuck nggak bisa pulang kampung karena lagi ikut semester pendek atau lagi ngurusin acara kampus yang genting untuk diurus, alias time-sensitive.
Mahasiswa rantau yang nggak bisa mudik pas libur Lebaran ini harus puas dengan rendang dan nastar kiriman orangtua yang datengnya agak telat (gara-gara jasa pengiriman yang overload menjelang Lebaran), atau opor ayam seadanya dari ibu kosan. Itu juga kalau ibu kosan lagi nggak mudik. Kacian.
3. Borong oleh-oleh, terutama yang bentuknya makanan
Menjelang kepulangan, orangtua para mahasiswa rantau biasanya suka “neror” anaknya untuk membawa oleh-oleh khas kota sana, umumnya dalam bentuk makanan, supaya bisa dinikmati saat Lebaran! Lah, ini anaknya mau mudik, apa habis jalan-jalan dari Singapura?
Tapi ini serius, lho, gaes. Dengan modus (baca: ancaman), “Kamu ‘kan jarang pulang. Masa’ nggak mau bawain mamah-papah oleh-oleh?” dari orangtuanya, banyak banget mahasiswa rantau yang merasa bersalah, sehingga mau nggak mau membelikan sedikit (baca: empat kardus) oleh-oleh makanan untuk dinikmati keluarga besar.
4. Bikin acara bukber sebanyak-banyaknya
Mentang-mentang jarang pulang, ketika mudik, mahasiswa rantau berasa jadi kayak seleb yang lagi world tour. Agendanya padat banget! Padatnya ngapain? Ya, bikin acara bukber, dong. Mumpung bakal ketemu teman-teman di kampung halaman!
Mulai dari bikin bukber bareng teman SD, temen SMP, temen SMA, temen ngaji, sampai temen main petak umpet. Sehingga ketika di kampung halaman, agenda mahasiswa rantau full-booked setiap hari, sampai orangtuanya geleng-geleng kepala.
5. Bikin ramalan pendapatan THR selama Lebaran
Mahasiswa rantau yang pola pikirnya sangat advanced (baca: licik karena bokek) kerap membuat perkiraan banyaknya uang angpau atau THR yang akan mereka dapatkan selama Lebaran. Nggak cuma itu, mereka bahkan biasa nge-list daftar barang-barang yang ingin mereka beli dengan uang yang mereka dapatkan nanti. Warbiyasak!
So, mahasiswa rantau, perbanyak berdoa aja, ya, semoga ramalan pendapatan kalian sesuai dengan apa yang kalian harapkan, biar beli ini-itunya kesampaian!
(sumber gambar: insider.iu.edu, tumblr.com, giphy.com)

Kategori

Coba comment
5 Trik Gampang Untuk Lebih Berhemat di MallFor other uses, see Smiley (disambiguation). Several terms redirect here. For other uses, see Smiley Face (disambiguation) and Happy face (disambiguation). Example of a smiley face An example of an emoticon smiley face (represented using a colon followed by a parenthesis)…
7 Cara Mengetahui Karakter Seseorang yang Sebenarnya dan Sisi Tersembunyi MerekaDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Wajah smiley Smiley (terkadang disebut wajah bahagia atau wajah tersenyum) adalah sebuah representasi khas dari wajah humanoid tersenyum yang merupakan sebuah bagian dari budaya populer di seluruh dunia. Bentuk klasiknya yang dirancang oleh…
5 Trik Gampang Untuk Lebih Berhemat di MallKomentar yang membangun untuk artikel biasanya fokus pada memberikan umpan balik yang positif dan spesifik, serta saran yang dapat membantu penulis meningkatkan kualitas artikelnya. Komentar ini juga harus sopan, konstruktif, dan berfokus pada perbaikan, bukan pada kritik yang merusak. Contoh Komentar…
Kehidupan Sehari-Hari Anak Kostan VS Anak RumahanAnda tidak dapat mengubah setelan komentar jika: https://support.google.com/youtube/answer/9482556?hl=id Audiens channel atau video ditetapkan sebagai “Dibuat untuk Anak-Anak”. Komentar dinonaktifkan di video yang ditetapkan sebagai Dibuat untuk Anak-Anak. Video disetel ke pribadi. Jika Anda ingin…
Siapa Sangka Sumpit Punya Sejarah, Filosofi, Fungsi, dan Tata Pemakaian yang Seru?