Hal-Hal Seru yang Dialami Anak SMK dengan Sistem Moving Class
- Aug 04, 2016
-
Dian Ismarani
Moving class di Sekolah Menengah Kejuruan? Apaan, tuh?
Moving class, alias kegiatan perpindahan kelas adalah sistem belajar yang sebetulnya sudah mulai diterapkan di beberapa sekolah menengah atas di Indonesia. Bukan kelasnya pindah-pindah ya, gaes, tapi kita sebagai murid yang berpindah kelas untuk setiap mata pelajaran yang berbeda.
Seperti sekolah-sekolah di luar negeri, sekolah yang memakai sistem moving class menyediakan ruangan sesuai dengan mata pelajaran. Misalnya, Ruang A untuk mata pelajaran Matematika, Ruang B untuk pelajaran Sejarah, dan seterusnya. Nah, kebetulan saya adalah anak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dulu sempat merasakan sistem moving class di sekolah saya. Of course it was awesome! Ini dia hal-hal seru yang saya alami!
Punya loker untuk menaruh barang-barang
Sekolah dengan sistem moving class menyediakan loker buat para siswanya. Meskipun kuncinya nggak bisa kita bawa pulang, alias semua loker harus bersih ketika sekolah usai, tapi tetep aja seru punya loker sendiri.
Apalagi, peralatan anak SMK nggak tanggung-tanggung. Misalnya, penggaris buat bikin pola busana yang panjangnya udah kayak pedang samurai, loyang dan printilan cetakan kue, seragam praktek dan masih banyak lagi.
Saya jadi kelihatan selalu menenteng buku dan peralatan kemana-mana. Ribet? Nggak dong! Berasa anak pinter meskipun sebenarnya nggak. Hehehe!
Nggak pernah bosen dan mati gaya di kelas
Karena setiap ganti pelajaran kita bubar dari kelas, otomatis nggak ada tuh mati gaya pas lagi nunggu guru. Abis belajar satu mata pelajaran terntentu, kita bisa gerak-gerak dan ngobrol sama teman-teman sambil jalan ke kelas berikutnya.
Kadang, saya bisa mampir ke koperasi sekolah buat nyomot camilan!
Curi-curi papasan sama gebetan
Ini dia yang selelau bikin saya deg-degan setiap pindah dari satu kelas ke kelas lainnya. Moving class memungkinkan kita papasan sama gebetan di setiap pergantian pelajaran. Kebayang nggak, sih, cuma bisa bilang “Hai!” doang karena sok-sokan mau masuk ke kelas berikutnya.
Lebih mandiri dan disiplin terhadap pola belajar
Ini dia yang terakhir tapi juga yang paling penting. Moving class nggak cuma membawa keseruan sepele buat para siswa SMK, tapi juga melatih kedisiplinan dalam pola belajar. Sekolah mengajarkan kita untuk disiplin memasuki kelas tanpa paksaan. Absensi yang diterapkan juga absensi kelas, gaes. Jadi mau masuk atau madol, pilihannya ada di tangan kita.
Menurut kepala sekolah saya waktu itu, siswa SMK haruslah dilatih mentalnya untuk menjadi profesional. Bukan cuma skills, kita juga diajarkan nilai-nilai untuk bekal di dunia kerja. Misalnya, beajar nggak telat datang ke kelas, bertanggung jawab sama barang-barang, membersihkan dan merapikan kembali kelas yang sudah kita pakai dan lain sebagainya. Team work dengan teman satu kelaspun jadi lebih berasa!
Sekolah kamu pakai sistem moving class juga? Mengalami hal-hal di atas nggak, sih?
Baca juga:
10 Hal Unik yang Cuma Dirasakan Anak Sekolah Menengah Kejuruan
Kuliah Setelah Lulus SMK - Apakah Harus Memilih Jurusan yang Sejalan?
(Sumber gambar: gettyimages.com, wikihow.com, fanforum.com)

Kategori

Coba comment
5 Trik Gampang Untuk Lebih Berhemat di MallFor other uses, see Smiley (disambiguation). Several terms redirect here. For other uses, see Smiley Face (disambiguation) and Happy face (disambiguation). Example of a smiley face An example of an emoticon smiley face (represented using a colon followed by a parenthesis)…
7 Cara Mengetahui Karakter Seseorang yang Sebenarnya dan Sisi Tersembunyi MerekaDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Wajah smiley Smiley (terkadang disebut wajah bahagia atau wajah tersenyum) adalah sebuah representasi khas dari wajah humanoid tersenyum yang merupakan sebuah bagian dari budaya populer di seluruh dunia. Bentuk klasiknya yang dirancang oleh…
5 Trik Gampang Untuk Lebih Berhemat di MallKomentar yang membangun untuk artikel biasanya fokus pada memberikan umpan balik yang positif dan spesifik, serta saran yang dapat membantu penulis meningkatkan kualitas artikelnya. Komentar ini juga harus sopan, konstruktif, dan berfokus pada perbaikan, bukan pada kritik yang merusak. Contoh Komentar…
Kehidupan Sehari-Hari Anak Kostan VS Anak RumahanAnda tidak dapat mengubah setelan komentar jika: https://support.google.com/youtube/answer/9482556?hl=id Audiens channel atau video ditetapkan sebagai “Dibuat untuk Anak-Anak”. Komentar dinonaktifkan di video yang ditetapkan sebagai Dibuat untuk Anak-Anak. Video disetel ke pribadi. Jika Anda ingin…
Siapa Sangka Sumpit Punya Sejarah, Filosofi, Fungsi, dan Tata Pemakaian yang Seru?