Berdebat Boleh, Asal Jangan Pakai Logical Fallacy, Gaes

Pernah nggak kamu terlibat dalam suatu perdebatan yang nggak ada ujungnya? Atau, pernah nggak kamu nonton acara debat kusir di TV yang isi pembicaraannya muter-muter aja, bahkan sampai narasumbernya berantem? Biasanya, dalam situasi tersebut, kedua belah pihak yang berdebat itu tanpa sadar sedang melakukan logical fallacy.

Hah, apaan tuh? Logical fallacy adalah kesalahan berpikir logis. Sayangnya, hal ini sering dilakukan orang saat berargumen, termasuk saat berargumen di kolom komen medsos, yang belakangan ini sering banget terjadi. Padahal ketika logical fallacy digunakan, sebuah diskusi atau perdebatan jadi nggak sehat, lho, gaes.

Sebenarnya ada banyak tipe logical fallacy, tetapi di sini saya akan memaparkan beberapa tipe yang paling sering digunakan.

1. Ad Hominem

Ad Hominem terjadi apabila kamu menyerang kepribadian individu lawan bicara kamu, ketimbang membalas argumennya. Menyerang kepribadian memang lebih mudah (dan lebih puas), ya, gaes, tetapi hal tersebut jadi membuat argumenmu “mentah” dan nggak fokus pada topik argumennya.

Contoh:

A : “Menurut saya, kaum LGBT berhak mendapat perlindungan dari negara.”

B : “Ya, iyalah kamu mendukung! Teman dekatmu ‘kan LGBT!”

2. Bandwagon

Kalau kamu suka mendasarkan argumen kamu pada opini mayoritas, maka kamu sedang melakukan logical fallacy tipe Bandwagon. Padahal belum tentu opini mayoritas itu benar ‘kan?

Contoh:

A : “Kenapa kamu percaya bahwa Ario Kiswinar adalah anak biologis Mario Teguh?”

B : “Masa’ bukan, sih? Semua orang bilang dia benar anak kandung Mario Teguh, kok!”

3. Appeal to Emotion

Appeal to Emotion adalah logical fallacy yang terjadi ketika kamu menggunakan emosi dan perasaan saat berargumen. Bahasa sederhananya, baper!

Contoh:

“Saya nggak percaya kalau Jessica Wongso adalah seorang pembunuh, karena dia kelihatannya baik, tutur katanya lembut, dan tampak pintar. Saya suka banget, lho, tipe cewek seperti dia.”

4. Strawman

Strawman terjadi ketika kamu membuat interpretasi yang salah dari omongan atau argumen lawan bicaramu, supaya kamu bisa menyerang balik. Dalam percakapan sehari-hari, tanpa sadar kamu pasti sering melakukan ini, apalagi pas berantem sama pacar!

Contoh:

A : “Sayang, kamu bisa nggak, dandannya agak lebih cepat? Acaranya udah mau mulai, nih...”

B : “Oh, jadi kamu lebih suka aku tampil kucel? Fine! Bye!”

5. Black or White

Black or White itu argumen yang memaksakan dua pilihan, atau yang membuat situasi seolah-olah hanya ada dua pilihan. Kalau nggak A, ya B. Padahal pilihannya bisa saja ada banyak.

Contoh:

“Kalau kamu nggak merokok, berarti kamu bukan cowok sejati!”

(sumber gambar : youthareawesome.com, youthapologeticsnetwork.com, dogncatcomic.wordpress.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
User Test | 2 bulan yang lalu

For other uses, see Smiley (disambiguation). Several terms redirect here. For other uses, see Smiley Face (disambiguation) and Happy face (disambiguation). Example of a smiley face An example of an emoticon smiley face (represented using a colon followed by a parenthesis)…

7 Cara Mengetahui Karakter Seseorang yang Sebenarnya dan Sisi Tersembunyi Mereka
User Test | 2 bulan yang lalu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Wajah smiley Smiley (terkadang disebut wajah bahagia atau wajah tersenyum) adalah sebuah representasi khas dari wajah humanoid tersenyum yang merupakan sebuah bagian dari budaya populer di seluruh dunia. Bentuk klasiknya yang dirancang oleh…

5 Trik Gampang Untuk Lebih Berhemat di Mall
John Doe Siap Sekolah | 2 bulan yang lalu

Komentar yang membangun untuk artikel biasanya fokus pada memberikan umpan balik yang positif dan spesifik, serta saran yang dapat membantu penulis meningkatkan kualitas artikelnya. Komentar ini juga harus sopan, konstruktif, dan berfokus pada perbaikan, bukan pada kritik yang merusak. Contoh Komentar…

Kehidupan Sehari-Hari Anak Kostan VS Anak Rumahan
Syahrul Fahmi | 2 bulan yang lalu

Anda tidak dapat mengubah setelan komentar jika: https://support.google.com/youtube/answer/9482556?hl=id Audiens channel atau video ditetapkan sebagai “Dibuat untuk Anak-Anak”. Komentar dinonaktifkan di video yang ditetapkan sebagai Dibuat untuk Anak-Anak. Video disetel ke pribadi. Jika Anda ingin…

Siapa Sangka Sumpit Punya Sejarah, Filosofi, Fungsi, dan Tata Pemakaian yang Seru?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2025 PT Manual Muda Indonesia ©