Bagaimana Berempati Terhadap Seseorang yang Sedang Dalam Kesulitan – Kamu Nggak Perlu Menawarkan Solusi

Dr. Brené Brown adalah seorang sarjana dari Amerika, penulis dan seorang public speaker. Saat ini, Dr. Brown juga merupakan professor peneliti di University of Houston di bidang Sosial. Ia banyak meneliti kondisi dan tindakan sosial lalu membaginya dalam acara TED atau video Youtube.

Salah satu video Dr. Brown yang menjadi viral adalah tentang empati. Video animasi ini sangat mudah dipahami. Meskipun berdurasi sebentar, tapi pesan dalam video itu bisa tersampaikan dengan baik.

Apa, sih, empati itu? Dan kenapa empati beda banget sama simpati?

Empati adalah modal yang bikin kita “nyambung” sama seseorang. Sementara simpati alias rasa iba justru malah memicu diskoneksi.

Empati mempunyai 4 elemen penting:

1. Pengambilan perpektif atau sudut pandang – ini adalah kemampuan buat memahami perspektif seseorang. Kita berusaha mengerti apa yang dia anggap benar.

2. Nggak mencoba menghakimi – Ini susah banget, sih. Apalagi kalo kamu termasuk yang hobi menghakimi orang lain. Hehehe…

3. Mengenali emosi – apakah dia merasa sedih, kesal atau marah terhadap suatu hal.

4. Mengkomunikasikan emosi tersebut.

Empati berarti merasakan sebuah emosi bareng-bareng sama orang tersebut. Ibaratnya, kamu nggak cuma melihat dari luar tapi mencoba memahami dari dalam. Misalnya, kalo seseorang sedang merasa jatuh ke lubang, kamu bakal turun ke lubang tersebut dan bilang “tenang aja, lo nggak sendirian kok”.

Sementara simpati, berarti melihat dari atas lubang tersebut dan merasa kasihan. Nggak mau ikut turun ke lubang atau mencoba merasakan yang orang lain rasakan.

Memang, sih, berempati akhirnya menjadi sesuatu yang rentan buat kita. Karena buat merasakan emosi seseorang, kamu harus ikut menanggung emosi tersebut.

Empati 1 - Youthmanual

Kenapa berempati itu sulit? Karena kita terbiasa buat bikin solusi dari setiap masalah, kita mendengarkan buat ngasih saran. Padahal nggak semua masalah perlu saran kita untuk diselesaikan, lho.

Misalnya, “Aduh, gue baru putus nih sama pacar gue”. Kita bakal cenderung menjawab, “Yaudah, yang penting lo udah tau gimana rasanya pacaran sama dia” atau “Nanti juga dapet lagi yang baru”.

Padahal, buat orang yang lagi merasakan emosi tertentu, kadang kita cuma perlu menjadi pendengar yang baik dan bilang, “Gue nggak tahu harus gimana. Tapi gue seneng lo cerita sama gue. Kita bakal lewatin ini sama-sama”.

Gimana? Siap nggak untuk lebih berempati sama orang lain? 

 

(Sumber gambar:  youtube.com, uxmag.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
User Test | 2 bulan yang lalu

For other uses, see Smiley (disambiguation). Several terms redirect here. For other uses, see Smiley Face (disambiguation) and Happy face (disambiguation). Example of a smiley face An example of an emoticon smiley face (represented using a colon followed by a parenthesis)…

7 Cara Mengetahui Karakter Seseorang yang Sebenarnya dan Sisi Tersembunyi Mereka
User Test | 2 bulan yang lalu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Wajah smiley Smiley (terkadang disebut wajah bahagia atau wajah tersenyum) adalah sebuah representasi khas dari wajah humanoid tersenyum yang merupakan sebuah bagian dari budaya populer di seluruh dunia. Bentuk klasiknya yang dirancang oleh…

5 Trik Gampang Untuk Lebih Berhemat di Mall
John Doe Siap Sekolah | 2 bulan yang lalu

Komentar yang membangun untuk artikel biasanya fokus pada memberikan umpan balik yang positif dan spesifik, serta saran yang dapat membantu penulis meningkatkan kualitas artikelnya. Komentar ini juga harus sopan, konstruktif, dan berfokus pada perbaikan, bukan pada kritik yang merusak. Contoh Komentar…

Kehidupan Sehari-Hari Anak Kostan VS Anak Rumahan
Syahrul Fahmi | 2 bulan yang lalu

Anda tidak dapat mengubah setelan komentar jika: https://support.google.com/youtube/answer/9482556?hl=id Audiens channel atau video ditetapkan sebagai “Dibuat untuk Anak-Anak”. Komentar dinonaktifkan di video yang ditetapkan sebagai Dibuat untuk Anak-Anak. Video disetel ke pribadi. Jika Anda ingin…

Siapa Sangka Sumpit Punya Sejarah, Filosofi, Fungsi, dan Tata Pemakaian yang Seru?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2025 PT Manual Muda Indonesia ©