Gimana, Sih, Awalnya Instagram Diciptakan? Ternyata Nggak Langsung Sukses, Lho!

Sejak diluncurkan di San Fransisco tahun 2010, Instagram telah memiliki lebih dari 400 juta pengguna dari seluruh dunia. Dari angka tersebut, ternyata Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna Instagram terbanyak setelah Jepang dan Brasil. Ciyeee, anak Instagram mana suaranyaaa…?

Nggak hanya banyak, pengguna Instagram di Indonesia juga aktif banget. Menurut data dari TNS—perusahaan riset dan analisis dari Inggris—97% pengguna di Indonesia selalu ngasih komen di post akun Instagram yang mereka follow, atau nge-tag teman mereka di kolom komen. 97% pengguna Instagram di Indonesia juga selalu mencari hashtag atau ID untuk tahu detil tentang post atau akun tertentu. Terbukti, deh, orang Indonesia memang #kepomaksimal ya!

Selain itu, 45% pengguna Instagram di Indonesia ngaku pernah membeli barang-barang yang sering mereka lihat di Instagram. Nggak heran kalau beberapa tahun belakangan ini, endorsement di Instagram menjadi sebentuk iklan yang sangat dipertimbangkan.

Instagram 1 - Youthmanual

Tapi, gimana, sih, awalnya Instagram dimulai?

Saya menemukan Infografik menarik soal founder Instagram, Kevin Systrom. Jadi, ceritanya, cowok kelahiran Amerika 32 tahun lalu ini adalah mantan karyawan Google. Kevin keluar dari Google untuk fokus menciptakan Instagramnya, yang berhasil ia selesaikan dalam waktu dua bulan aja.

Instagram 2 - Youthmanual

Awalnya, Kevin yang lulusan Stanford University jurusan Management Science and Engineering ini nggak bisa coding. Tetapi do’i tertarik banget sama dunia per-coding-an, sampai-sampai ia belajar how to code sendiri, setiap malam setelah pulang kerja. Lah kita? Pulang kuliah aja biasanya langsung tepar!

Kevin pun mencoba membuat HTML5 Check-in Prototipe bernama Burbn, dan meminta teman-temannya mencoba hasil karyanya tersebut. Setelah cukup pede, Kevin menawarkan produk buatannya ini ke dua investor, Baseline Ventures dan Andreessen Horowitz, saat bertemu mereka di sebuah pesta. Ventures dan Horowitz tertarik, lantas bersedia memberikan Kevin investasi sebesar 500,000 dollar Amerika. Kevin pun cabut dari pekerjaannya di Google untuk fokus kepada Burbn.

Nggak lama kemudian, Kevin bertemu dengan Mike Krieger (yang pada akhirnya menjadi co-founder Instagram) di San Francisco. Mereka berdua lalu mengubah HTML5 Check-in Prototipe menjadi aplikasi photo sharing. Awalnya, aplikasi mereka ini nggak oke, gaes, sampai-sampai mereka mengubahnya kembali menjadi Burbn bentuk awal.

Ketika Kevin dan Mike menjadikan Burbn aplikasi untuk iPhone, mereka baru sadar bahwa Burbn punya terlalu banyak fitur, seperti check-in to locations, make plans (future check-ins), earn points for hanging out with friends, post pictures, dan sebagainya. Akhirnya, mereka menghapus semua fitur tersebut, dan benar-benar fokus kepada SATU fitur saja—foto.

Kevin dan Mike kemudian mengganti Burbn dengan nama “Instagram”, yang diambil dari kata "instant" dan "telegram”. Mereka meluncurkan Instagram, dan dalam beberapa jam saja, aplikasi ini LANGSUNG jadi aplikasi foto nomor satu.

The rest, as they say, is history.

(Sumber foto: digitaltrends.com, jakpat.net, dailyinfographic.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
User Test | 2 bulan yang lalu

For other uses, see Smiley (disambiguation). Several terms redirect here. For other uses, see Smiley Face (disambiguation) and Happy face (disambiguation). Example of a smiley face An example of an emoticon smiley face (represented using a colon followed by a parenthesis)…

7 Cara Mengetahui Karakter Seseorang yang Sebenarnya dan Sisi Tersembunyi Mereka
User Test | 2 bulan yang lalu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Wajah smiley Smiley (terkadang disebut wajah bahagia atau wajah tersenyum) adalah sebuah representasi khas dari wajah humanoid tersenyum yang merupakan sebuah bagian dari budaya populer di seluruh dunia. Bentuk klasiknya yang dirancang oleh…

5 Trik Gampang Untuk Lebih Berhemat di Mall
John Doe Siap Sekolah | 2 bulan yang lalu

Komentar yang membangun untuk artikel biasanya fokus pada memberikan umpan balik yang positif dan spesifik, serta saran yang dapat membantu penulis meningkatkan kualitas artikelnya. Komentar ini juga harus sopan, konstruktif, dan berfokus pada perbaikan, bukan pada kritik yang merusak. Contoh Komentar…

Kehidupan Sehari-Hari Anak Kostan VS Anak Rumahan
Syahrul Fahmi | 2 bulan yang lalu

Anda tidak dapat mengubah setelan komentar jika: https://support.google.com/youtube/answer/9482556?hl=id Audiens channel atau video ditetapkan sebagai “Dibuat untuk Anak-Anak”. Komentar dinonaktifkan di video yang ditetapkan sebagai Dibuat untuk Anak-Anak. Video disetel ke pribadi. Jika Anda ingin…

Siapa Sangka Sumpit Punya Sejarah, Filosofi, Fungsi, dan Tata Pemakaian yang Seru?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2025 PT Manual Muda Indonesia ©