Kenapa Media Sosial (Bisa) Berbahaya Buat Masa Depanmu
- Oct 22, 2015
-
Youthmanual
Hari gini, siapa, sih, yang nggak eksis di media sosial? Jangankan anak muda. Om-om, tante-tante, sampai bocah-bocah aja asik ber-medsos-ria.
Saking serunya eksis di media sosial, kadang kita jadi kebablasan dan merasa sah-sah aja posting apapun di situ. Padahal ada banget, lho, hal-hal yang NGGAK BOLEH dipajang di medsos!
It's NEVER Just For Fun
"Ah, medsos 'kan just for fun!" kata kamu. Nope. Social media is NEVER just for fun.
Kenapa? Soalnya media sosial yang tadinya hanya untuk seseruan bisa berefek negatif buat masa depan. Ah, masa, sih? It’s just social media gitu, lho.
Eits, tau nggak sih, saat kalian melamar pekerjaan, daftar kuliah atau daftar beasiswa, HRD atau bagian penerimaan mahasiswa bakal kasak-kusuk stalking mencari tau lebih lanjut tentang kamu lewat media sosial?
Masih belum yakin? Simak penjelasan Novita Imelda, Director of Operations di Female Daily Network yang bertanggung jawab terhadap Human Resources and Recruitment, tentang proses seleksi kandidat pekerja di perusahaannya.
"Setelah membaca cover letter serta CV kandidat yang potensial, saya pasti akan googling namanya. Trus, lihat-lihat akun medsos dan posts-nya, deh. Biasanya dari situ karakter orangnya akan keliatan. Setelah itu baru diputuskan, apakah kandidat tersebut akan dipanggil wawancara atau nggak."
Nggak hanya Novita, HRD atau bagian penerimaan perusahaan atau organisasi lain juga melakukan hal serupa. Gimanapun juga, pekerja dan mahasiswa merupakan refleksi perusahaan dan universitas, sehingga mereka tentunya nggak mau memasukkan orang-orang yang berisiko memberikan image jelek.
Dengan kata lain, peluang kerja di tempat impian atau kesempatan beasiswa kamu bisa aja hilang gara-gara sebiji post “ngasal” di medsos. Huft!
Kehidupan Pribadi = image di Mata Publik
Tanpa disadari, satu post media sosial aja bisa "bercerita" banyak tentang diri kamu, seperti penampilan, kegiatan sehari-hari, cara menyampaikan opini, dan preference. Semua itu bakal membentuk image kamu di mata orang lain, bahkan dalam jangka panjang.
Bayangin gini, deh. Setelah bertahun-tahun kerja, akhirnya kamu dipromosiin jadi manajer di kantor. Eeh, ujung-ujungnya kamu batal dipromosiin hanya gara-gara sebuah post konyol (dan memalukan) dari zaman dulu yang mungkin kamu sendiri udah lupa. Trust me, this happens. Apalagi dengan adanya fitur Time Hop. Duh!
Ciptakan Reputasi Positif
Sebaliknya, apabila jeli, medsos itu bisa jadi bermanfaat banget untuk karir dan masa depan kamu. Pasalnya, selain bisa buat networking dan sumber informasi, medsos juga bermanfaat untuk pencitraan.
Caranya, coba kaitkan diri kamu sama hal-hal yang positif, misalnya posting foto pas jadi panitia acara kampus dan kegiatan volunteer. Boleh juga pamer hasil karya atau skill kamu. Kalau kamu jago ilustrasi, misalnya, ya upload deh hasil gambarmu. Kalau kamu jago ngegombal? Ya, udah lah, ya.
Yang pasti, bangun reputasimu dari sekarang. Pencitraan itu penting buat semua orang, gaes, bukan buat calon presiden aja. Tapi jangan lebay juga, sih. Intinya, bikin orang tertarik dan terinspirasi lewat akun medsosmu, deh.
Nggak Bisa Dikontrol
Sebelum nge-post sesuatu di medsos, please pikirkan baik-baik. Karena setelah tombol "post/share” diklik, post kamu bakal tersebar di dunia maya dan kamu nggak bisa dihentikan.
Tinggal delete aja, ‘kan? Weits, tunggu dulu! Orang lain bisa dengan mudah menyimpan screen shot post-an kamu, lho. Apalagi kalau udah terdata sama om Google. Trus jadi viral pula. Jangan-jangan, di masa depan nanti, anak-cucu kamu juga bisa liat! Waduh!
***
Intinya, kalau kamu aktif di medsos, otomatis kehidupan kamu jadi lebih transparan. Everyone can see you and, of course, judge you. Solusinya, sebelum nge-post sesuatu, tanyakan hal sederhana ini ke dirimu sendiri: "Kalau calon mertua bos perusahaan/pihak universitas ngeliat post ini, mereka akan mikir apa, ya?"
Pokoknya, bijak dan berhati-hati lah saat “main” medsos. Jangan sampai karir, masa depan serta berbagai kesempatan di kehidupan nyata dirusak oleh kehidupan virtual-mu.
(sumber gambar: Bruce Allan, Karma Macchiato, Reign Realty, Branding Personality, Adcorp)

Kategori
For other uses, see Smiley (disambiguation). Several terms redirect here. For other uses, see Smiley Face (disambiguation) and Happy face (disambiguation). Example of a smiley face An example of an emoticon smiley face (represented using a colon followed by a parenthesis)…
7 Cara Mengetahui Karakter Seseorang yang Sebenarnya dan Sisi Tersembunyi MerekaDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Wajah smiley Smiley (terkadang disebut wajah bahagia atau wajah tersenyum) adalah sebuah representasi khas dari wajah humanoid tersenyum yang merupakan sebuah bagian dari budaya populer di seluruh dunia. Bentuk klasiknya yang dirancang oleh…
5 Trik Gampang Untuk Lebih Berhemat di MallKomentar yang membangun untuk artikel biasanya fokus pada memberikan umpan balik yang positif dan spesifik, serta saran yang dapat membantu penulis meningkatkan kualitas artikelnya. Komentar ini juga harus sopan, konstruktif, dan berfokus pada perbaikan, bukan pada kritik yang merusak. Contoh Komentar…
Kehidupan Sehari-Hari Anak Kostan VS Anak RumahanAnda tidak dapat mengubah setelan komentar jika: https://support.google.com/youtube/answer/9482556?hl=id Audiens channel atau video ditetapkan sebagai “Dibuat untuk Anak-Anak”. Komentar dinonaktifkan di video yang ditetapkan sebagai Dibuat untuk Anak-Anak. Video disetel ke pribadi. Jika Anda ingin…
Siapa Sangka Sumpit Punya Sejarah, Filosofi, Fungsi, dan Tata Pemakaian yang Seru?