5 Tips Memilih Target Endorse Untuk Kamu yang Baru Mulai Usaha
- Sep 01, 2016
-
Fatimah Ibtisam
Salah satu strategi promosi paling jitu dalam bisnis anak muda adalah lewat endorsement. Kenapa endorse?
Pertama, karena dengan endorse bisnis/produk kamu akan terekspos tanpa kelihatan terlalu ngiklan.
Misalnya "seleb medsos" posting fotonya memakai kaos produksi kamu untuk ngampus. Barang kamu pun jadi terkesan lebih real dan dekat dengan keseharian konsumen.
Kedua, media sosial merupakan bagian dari keseharian anak muda saat ini. Sementara medsos merupakan “ruang display” endorsement.
Ketiga, biaya endorsement relatif nggak tinggi, dibanding media promosi lainnya. Jadi pas untuk anak muda yang baru merintis usaha. Yah, kecuali kalau kamu mau ngendorse Gigi Hadid, yang kabarnya memasang tarif 125 RIBU sampai 300 RIBU DOLAR saja per satu posting di Instaram.
Karena modal kamu belum sampai segitu, pakai tips berikut untuk memilih target endorse, supaya hasilnya bisa maksimal.
1. Manfaatkan teman dan kenalan kamu (non-"seleb medsos") yang “berpotensi”, dengan sistem barter. Mungkin kamu punya teman-teman dengan style yang kece, medsos yang menarik, followers yang lumayan (meski nggak terlalu banyak) dan memiliki karakter yang cocok sama bisnis/produkmu.
Dekati mereka dan ajak barter. Kamu memberikan produk secara cuma-cuma, dan mereka posting fotonya di medsos serta memberikan keterangan/testimonial.
2. Cek followers-nya, terutama untuk endorse berbayar. Pastikan kalau itu adalah followers yang real. Gimana cara tahunya, sis-bro? Kamu bisa lihat dari jumlah "like" dan "comment" di tiap posting-nya.
Misalnya, followers-nya 100 ribuan, tapi yang like cuma segelintir. Mendingan kamu memilih yang followers-nya cuma belasan ribu, tapi aktif memberi like dan comment.
3. Cek karakter si target endorse dan style postingan-nya. Pilih yang paling sesuai dengan bisnis/produkmu serta fotonya keren, kreatif, dan nggak norak. Karena ini akan mempengaruhi image bisnismu.
Misalnya kamu jualan sepatu olahraga, akan lebih tepat kalau yang di-endorse adalah orang yang gemar olahraga atau suka bergaya sporty.
Seandainya, target kamu adalah anak kampus dan profesional muda, jangan meng-endorse seseorang yang gayanya abege banget dan followers-nya dedek-dedek SMP. Meskipun jumlahnya banyak, tapi nggak sesuai, sob!
4. Pilih target endorse yang sesuai budget. Ada online shop yang membatasi endorse hanya Rp100,000 – Rp300,000 per endorsement. Tapi mereka secara reguler melakukan endorsement sehingga promosi produk tetap berjalan.
Jadi nggak usah maksa meng-endorse artis yang biayanya jutaan, kalau memang budget kamu terbatas. Sayang kan, kalau hanya bisa endorse setahun sekali.
5. Jaga hubungan baik dan sikap profesional dengan pihak yang kamu endorse.
Seperti dengan memberikan barang yang berkualitas (cek dulu sebelum dikirim), memenuhi perjanjian, dan bersikap sopan. Jangan karena kamu membayar mereka, kamu merasa bisa “nge-bos” dan berlaku seenaknya.
“Saya pernah menolak endorsement karena pemilik olshop-nya bersikap kurang sopan. Menghubungi saya malam-malam, dan ketika belum dijawab, dia malah marah. Wah, belum apa-apa dia sudah merasa memiliki. Saya nggak bisa bekerja sama dengan orang seperti itu,” ujar Widya Sesarika, mahasiswi dan Instagramer fashion.
(sumber gambar: Instagram @kendalljenner via sheknows.com, Instagram @sesarika)

Kategori

Coba comment
5 Trik Gampang Untuk Lebih Berhemat di MallFor other uses, see Smiley (disambiguation). Several terms redirect here. For other uses, see Smiley Face (disambiguation) and Happy face (disambiguation). Example of a smiley face An example of an emoticon smiley face (represented using a colon followed by a parenthesis)…
7 Cara Mengetahui Karakter Seseorang yang Sebenarnya dan Sisi Tersembunyi MerekaDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Wajah smiley Smiley (terkadang disebut wajah bahagia atau wajah tersenyum) adalah sebuah representasi khas dari wajah humanoid tersenyum yang merupakan sebuah bagian dari budaya populer di seluruh dunia. Bentuk klasiknya yang dirancang oleh…
5 Trik Gampang Untuk Lebih Berhemat di MallKomentar yang membangun untuk artikel biasanya fokus pada memberikan umpan balik yang positif dan spesifik, serta saran yang dapat membantu penulis meningkatkan kualitas artikelnya. Komentar ini juga harus sopan, konstruktif, dan berfokus pada perbaikan, bukan pada kritik yang merusak. Contoh Komentar…
Kehidupan Sehari-Hari Anak Kostan VS Anak RumahanAnda tidak dapat mengubah setelan komentar jika: https://support.google.com/youtube/answer/9482556?hl=id Audiens channel atau video ditetapkan sebagai “Dibuat untuk Anak-Anak”. Komentar dinonaktifkan di video yang ditetapkan sebagai Dibuat untuk Anak-Anak. Video disetel ke pribadi. Jika Anda ingin…
Siapa Sangka Sumpit Punya Sejarah, Filosofi, Fungsi, dan Tata Pemakaian yang Seru?