Profesiku: Diplomat, Melati Sosrowidjojo

Dalam seri "Profesiku", kamu bisa kenalan dengan berbagai profesi, lewat cerita para senior yang menekuninya. Kali ini, yuk, kenalan dengan profesi diplomat barengan Melati Sosrowidjojo.

Melati Sosrowidjojo (Imel) bekerja di Kementerian Luar Negeri RI sebagai diplomat. Imel merupakan lulusan Program Studi S1 Inggris dan S2 Ilmu Susastra di Universitas Indonesia. Sebagai diplomat, Imel sudah melanglang buana. Ia kemudian menjadi Perutusan Tetap RI untuk ASEAN (kantor Jakarta) dan dalam waktu dekat akan mendapat penugasan di Singapura.

Profesiku:

“Diplomat, sebagai Sekretaris Ketiga. Sekretaris Ketiga ini adalah jenjang karier diplomatik.”

Tugasku sehari-hari:

“Secara singkat, tugas seorang diplomat meliputi:

1. Mewakili negara RI dan pemerintah di luar negeri.

2. Melakukan perundingan untuk dan atas nama kepentingan negara.

3. Melindungi kepentingan negara, pemerintah, WNI, dan badan hukum Indonesia di luar negeri.

4. Melakukan promosi kerjasama untuk kepentingan nasional.

5. Melakukan pelaporan pelaksanaan tugas-tugas dan pengamatan di bidang politik, ekonomi, sosial, serta budaya di negara di mana kita ditempatkan.

Pada prakteknya, karena saya [ditempatkan] di ASEAN, saya jadi sering sidang mengenai isu-isu ASEAN, bernegosiasi, dan bekerja sama antarnegara ASEAN. Di situ, kami berhubungan dengan diplomat ASEAN dan negara-negara mitra wicara ASEAN (Amerika Serikat, Australia, China, India, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Rusia, Selandia Baru, dan Uni Eropa).”

melati sosrowidjodjo diplomat

Modal yang dibutuhkan untuk menjadi diplomat:

“Seorang diplomat harus punya pendidikan formal minimal S1 di bidang Sosial Politik (FISIP), Hukum, Ekonomi, atau Sastra (Humaniora). Selain itu, harus menguasai bahasa Inggris, atau bahasa resmi di PBB, yaitu Arab, Tionghoa, Inggris, Perancis, Rusia, dan Spanyol.

Sedangkan karakter yang dibutuhkan seorang diplomat adalah nasionalis, ramah, siap membantu, mudah bergaul, dan tahan banting.

Keahlian lain yang dibutuhkan oleh diplomat adalah handal mencari solusi, karena ada banyak pihak dari negara kitabaik pemerintahan maupun badan hukum Indonesia—yang membuat kesepakatan dengan pihak asing. Nah, kalau ada masalah, [diplomat]-lah yang harus turun tangan menyelesaikannya."

Jalan/tahapan untuk menjadi diplomat:

"Begitu diterima [di Kementerian Luar Negeri], kita harus menjalani pendidikan diplomat selama satu tahun. Setelah itu, kita akan ditempatkan di unit di Kementrian Luar Negeri di dalam negeri. Kemudian, kita akan ditempatkan di luar negeri—disebut postingselama 3-4 tahun. Lalu, kita akan balik lagi ke Kementrian Luar Negeri di dalam negeri selama 2-3 tahun. Trus, posting lagi di luar negeri. Penempatan di luar negeri bisa sampai 4-5 kali, lah.

Namun saat di dalam negeri, diplomat juga kadang harus menjalani tugas-tugas sidang atau meeting ke luar negeri."

Tips agar bisa lolos seleksi masuk Kementerian Luar Negeri (yang saingannya ketat banget):

"Banyak-banyak baca berita dari situs Kementerian Luar Negeri (kemlu.go.id) aja, sehingga kita bisa tahu posisi RI terkait isu-isu internasional.”

Pesan untuk anak muda yang ingin jadi diplomat?

"Pertama, harus cinta banget sama Indonesia. Have faith and optimisim in the nation. Kenapa? Karena walaupun nama jabatannya adalah "diplomat", kita tetap saja adalah civil servant, alias pelayan publik. So whatever we do, we always have to put forward the national and people's interest.

Kedua, sering-seringlah mengikuti isu nasional dan internasional.

Ketiga, harus pandai bergaul dengan baik dan percaya diri

Terakhir, think out of the box. Malah, never think there's a box. Seorang diplomat itu harus dinamis dan gesit. Kalau kita nggak begitu, kita akan seperti tipikal birokrat jadul yang "sekadar mengerjakan tugas", jadi nggak akan maju.

Lagian saat bernegosiasi atau saat me-lobby, kita harus pintar. Harus bisa menyampaikan sesuatu yang negara butuhkan, tanpa terlihat kalau kita ngebet butuh. Hahaha."

(sumber gambar: sekdilu35.wordpress.com, dok. Imel)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
User Test | 2 bulan yang lalu

For other uses, see Smiley (disambiguation). Several terms redirect here. For other uses, see Smiley Face (disambiguation) and Happy face (disambiguation). Example of a smiley face An example of an emoticon smiley face (represented using a colon followed by a parenthesis)…

7 Cara Mengetahui Karakter Seseorang yang Sebenarnya dan Sisi Tersembunyi Mereka
User Test | 2 bulan yang lalu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Wajah smiley Smiley (terkadang disebut wajah bahagia atau wajah tersenyum) adalah sebuah representasi khas dari wajah humanoid tersenyum yang merupakan sebuah bagian dari budaya populer di seluruh dunia. Bentuk klasiknya yang dirancang oleh…

5 Trik Gampang Untuk Lebih Berhemat di Mall
John Doe Siap Sekolah | 2 bulan yang lalu

Komentar yang membangun untuk artikel biasanya fokus pada memberikan umpan balik yang positif dan spesifik, serta saran yang dapat membantu penulis meningkatkan kualitas artikelnya. Komentar ini juga harus sopan, konstruktif, dan berfokus pada perbaikan, bukan pada kritik yang merusak. Contoh Komentar…

Kehidupan Sehari-Hari Anak Kostan VS Anak Rumahan
Syahrul Fahmi | 2 bulan yang lalu

Anda tidak dapat mengubah setelan komentar jika: https://support.google.com/youtube/answer/9482556?hl=id Audiens channel atau video ditetapkan sebagai “Dibuat untuk Anak-Anak”. Komentar dinonaktifkan di video yang ditetapkan sebagai Dibuat untuk Anak-Anak. Video disetel ke pribadi. Jika Anda ingin…

Siapa Sangka Sumpit Punya Sejarah, Filosofi, Fungsi, dan Tata Pemakaian yang Seru?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2025 PT Manual Muda Indonesia ©