Profesiku: Human Capital, Rachma Arofani

Dalam seri "Profesiku", kamu bisa kenalan dengan berbagai profesi, lewat cerita para senior yang menekuninya. Kali ini, yuk, kenalan dengan profesi Human Capital bareng Rachma Arofani.

Apa sih, pekerjaan seorang Human Resources? Rachma Arofani Human Capital/ Spesialis Sumber Daya Manusia dari PriceWaterhouseCoopers Indonesia (PwC) membagi pengalamannya. Rachma merupakan alumni SMAN 28 Jakarta dan lulusan jurusan PsikologiUniversitas Indonesia

Profesiku:

“Sebagai Human Capital di PwC. Human Capital (HC) itu sama saja dengan Human Resources (HR), hanya berbeda sebutan aja. HC atau HR merupakan bagian dari organisasi yang berfungsi mengatur semua aktivitas yang terkait kepegawaian. Tujuannya, membantu mencapai target organisasi."

Tugasku sehari-hari:

“Menangani hal-hal yang terkait dengan staf di perusahaan. Ada beberapa area yg di-handle, antara lain:

1. Rekrutmen, termasuk on-boarding activity (merekrut pegawai masuk ke perusahaan), pengembangan pegawai (misalnya, pelatihan pegawai), evaluasi performa pegawai, sampai off-boarding activity (mengeluarkan pegawai dari perusahaan)

2. Employee relation. Jadi, kalau pegawai perlu konsultasi mengenai hal-hal terkait kebijakan human capital/resources perusahaan, mereka bisa langsung tanya ke bagian HR/HC."

“Modal” yang diperlukan untuk menjadi seorang Human Capital:

“Biasanya, sih, lulusan jurusan Psikologi atau Manajemen Sumber Daya Manusia. Lulusan jurusan lain juga boleh, kok, bekerja di bagian HR/HC, asalkan dia punya pengalaman atau exposure di HR/HC.

Sebenarnya, kalau membahas (divisi) human capital/resources secara luas, HC/HR justru butuh staf dari berbagai latar belakang pendidikan, lho, selain Psikologi atau Manajemen Sumber Daya Manusia.

Contohnya, divisi HC/HR System perlu orang yang punya background teknis, misalnya lulusan Teknik Informastika atau Sistem Informatika. Sementara divisi HC/HR Payroll (Gaji) justru perlu lulusan Akuntansi."

hrd

Tahapan untuk menjadi human capital:

"Tahapannya dimulai dari ketika kita baru lulus kuliah, dan mulai bekerja di bidang human capital. Kebanyakan lulusan Psikologi pertama kali mencoba bekerja sebagai recruiter, walaupun nggak selalu.

Setelah mulai meniti karir, kita juga bisa mulai membangun kemampuan spesifik (dalam bidang HC/HR) sesuai minat kita. Misalnya, di bagian Training, Kompensasi, atau Rekrutmen. Kita bisa juga jadi generalis, yaitu mengerti semua area HC/HR, namun nggak terlalu mendalam. Saya sendiri seorang staf HC yang generalis."

Prospek dan jenjang karier human capital:

"Prospek karir di HC/HR sebenarnya cukup oke. Di internal organisasi HR sendiri, pasti ada tangga kariernya, sampai mencapai level kepala departemen HC/HR.

Memang, kebanyakan orang menganggap HC/HR hanyalah bagian dari perusahaan yang mengurusi rekrutmen, karena saat seorang karyawan baru masuk perusahaan, bagian yang pertama kali ditemui, ya orang rekrutmen dulu.”

Saran untuk anak muda yang tertarik menjadi human capital:

"Pertama, ambil jurusan kuliah yang sesuai. Ingat, area HC/HR itu luas. Jadi kamu nggak harus kuliah jurusan Psikologi, kok. Jurusan lain juga bisa, asalkan kamu punya pengalaman di bidang human capital/resources.

Cara mendapatkan pengalamannya, misalnya, magang atau terlibat dengan proyek di HC/HR sejak kuliah. Trus, banyak-banyak membaca dan cari wawasan mengenai area di dalam HC/HR."

(sumber gambar: dokumentasi pribadi, conexus.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
User Test | 2 bulan yang lalu

For other uses, see Smiley (disambiguation). Several terms redirect here. For other uses, see Smiley Face (disambiguation) and Happy face (disambiguation). Example of a smiley face An example of an emoticon smiley face (represented using a colon followed by a parenthesis)…

7 Cara Mengetahui Karakter Seseorang yang Sebenarnya dan Sisi Tersembunyi Mereka
User Test | 2 bulan yang lalu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Wajah smiley Smiley (terkadang disebut wajah bahagia atau wajah tersenyum) adalah sebuah representasi khas dari wajah humanoid tersenyum yang merupakan sebuah bagian dari budaya populer di seluruh dunia. Bentuk klasiknya yang dirancang oleh…

5 Trik Gampang Untuk Lebih Berhemat di Mall
John Doe Siap Sekolah | 2 bulan yang lalu

Komentar yang membangun untuk artikel biasanya fokus pada memberikan umpan balik yang positif dan spesifik, serta saran yang dapat membantu penulis meningkatkan kualitas artikelnya. Komentar ini juga harus sopan, konstruktif, dan berfokus pada perbaikan, bukan pada kritik yang merusak. Contoh Komentar…

Kehidupan Sehari-Hari Anak Kostan VS Anak Rumahan
Syahrul Fahmi | 2 bulan yang lalu

Anda tidak dapat mengubah setelan komentar jika: https://support.google.com/youtube/answer/9482556?hl=id Audiens channel atau video ditetapkan sebagai “Dibuat untuk Anak-Anak”. Komentar dinonaktifkan di video yang ditetapkan sebagai Dibuat untuk Anak-Anak. Video disetel ke pribadi. Jika Anda ingin…

Siapa Sangka Sumpit Punya Sejarah, Filosofi, Fungsi, dan Tata Pemakaian yang Seru?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2025 PT Manual Muda Indonesia ©