Selain Karena Musikalitas Mereka yang Keren, Inilah 5 Alasan Kenapa Tulus dan Isyana Sarasvati Layak Jadi Idola
- Apr 24, 2016
-
Fatimah Ibtisam
Sebagai musisi, kualitas Tulus dan Isyana nggak perlu diragukan lagi. Tapi ada hal-hal lain, lho, yang bisa bikin kamu makin cinta dengan mereka!
1. Mereka bikin anak muda optimis dengan musik tanah air
Tanpa sensasi basi, tanpa goyang unyu-unyu, dan tanpa jualan lirik “kosong” yang sekedar catchy, kedua penyanyi ini berhasil membuktikan bahwa masih ada musisi muda Indonesia yang keren, punya ciri khas, dan sukses di pasaran. Pokoknya bikin anak muda Indonesia bangga dengan musisi dalam negeri, deh!
2. Mereka nggak melupakan bidang akademis
Buktinya, Tulus berhasil mendapat gelar Sarjana Teknik Arsitektur dari Universitas Katholik Parahyangan, Bandung, dan berniat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Meskipun kini ia lebih disibukkan dengan proyek “konstruksi” lagu” dibandingkan proyek konstruksi rumah sih, ya, hehehe.
Sedangkan Isyana, as you may already know, total banget dalam mempelajari musik secara formal. Ia kuliah di jurusan musik dan mendapatkan gelar Sarjana dari Nanyang Academy of Fine Arts (NAFA), Singapura dan The Royal College of Music (RCM), London.
“Aku memang bercita-cita jadi seorang maestro musik. Untuk mewujudkan itu, aku harus mendalami ilmunya,” ujarnya dalam wawancara dengan sebuah tabloid.
Saat kuliah, Isyana mendapatkan beasiswa karena prestasi dan bakatnya. Ia pun lulus dengan predikat Best Graduate. Tepok tangan kenceng-kenceng, gaes!
3. Mereka adalah penulis lirik yang keren
Tulus dan Isyana nggak cuma jago membawakan lagu dengan enak, tapi juga handal menjadi “hits maker” dengan menciptakan lirik lagu mereka sendiri. Apakah kamu termasuk orang yang merasa lagu-lagunya Isyana dan Tulus, tuh, kamu banget?
4. Mereka adalah mojang Bandung yang multitalenta
Tahu nggak, kalau Isyana piawai bermain piano, saksofon, flute dan biola? Trus, di umur 7 tahun, adik dari vokalis band Banda Neira, Rara Sekar Larasati ini sudah bisa bikin komposisi musik sendiri, gaes! Sama, dong, kayak saya. Waktu umur 7 tahun, saya juga sudah bisa bikin-bikin sendiri. Bikin onar, maksudnya. Hehehe…
Kemudian, di umur 10 tahun, Isyana didaulat tampil di acara sekolah untuk menyanyikan lagu karyanya sendiri, Cinta Untuk Mama. Wuarbiayasak!
5. Membalas bullying dan ledekan dengan prestasi.
Sejak kecil, Tulus memang berbadan besar, sehingga ia sering jadi bahan ledekan teman-temannya. Hebatnya, do’i nggak merasa down berkepanjangan atau dendam, tuh! Pengalaman masa kecilnya tersebut justru ia jadikan inspirasi untuk karya.
“Waktu kecil, saya dipanggil ‘gajah’, karena badan saya besar. Lagu saya yang berjudul Gajah mengisahkan kejadian bullying yang pernah saya alami,” ujar cowok kelahiran 20 Agustus 1987 ini dalam sebuah wawancara dengan media remaja.
Waktu kecil dulu mereka menertawakan
Mereka panggilku gajah,( ku marah ) ku marah
Kini baru ku tahu puji di dalam olokan
Begitulah penggalan lirik lagu Gajah dalam album Tulus yang bertitel sama. As you know, album tersebut sukses berat, sehingga album tersebut terkesan seperti perwakilan pesan Tulus untuk para bully-nya, “Hei, makasih, ya, untuk segala ledekan elo dulu. Karena ledekan elo lah, gue jadi bisa lebih kuat dan jadi diri gue yang sekarang.”
Yup, always be the bigger person. Jadilah “gajah” :D
(sumber gambar: itunesku.com, laguitunes.com, youtube.com, hipwee.com)

Kategori
For other uses, see Smiley (disambiguation). Several terms redirect here. For other uses, see Smiley Face (disambiguation) and Happy face (disambiguation). Example of a smiley face An example of an emoticon smiley face (represented using a colon followed by a parenthesis)…
7 Cara Mengetahui Karakter Seseorang yang Sebenarnya dan Sisi Tersembunyi MerekaDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Wajah smiley Smiley (terkadang disebut wajah bahagia atau wajah tersenyum) adalah sebuah representasi khas dari wajah humanoid tersenyum yang merupakan sebuah bagian dari budaya populer di seluruh dunia. Bentuk klasiknya yang dirancang oleh…
5 Trik Gampang Untuk Lebih Berhemat di MallKomentar yang membangun untuk artikel biasanya fokus pada memberikan umpan balik yang positif dan spesifik, serta saran yang dapat membantu penulis meningkatkan kualitas artikelnya. Komentar ini juga harus sopan, konstruktif, dan berfokus pada perbaikan, bukan pada kritik yang merusak. Contoh Komentar…
Kehidupan Sehari-Hari Anak Kostan VS Anak RumahanAnda tidak dapat mengubah setelan komentar jika: https://support.google.com/youtube/answer/9482556?hl=id Audiens channel atau video ditetapkan sebagai “Dibuat untuk Anak-Anak”. Komentar dinonaktifkan di video yang ditetapkan sebagai Dibuat untuk Anak-Anak. Video disetel ke pribadi. Jika Anda ingin…
Siapa Sangka Sumpit Punya Sejarah, Filosofi, Fungsi, dan Tata Pemakaian yang Seru?