Beberapa hari lalu, media sosial dihebohkan dengan video eksperimen sekelompok anak SMA di Jepang.

Mereka bereksperimen menumbuhkan embrio ayam (dari telur biasa) tapi tanpa telurnya. Hah, kok bisa? Ternyata embrio ayam BISA berkembang di luar telur, asalkan embrionya ditaro di wadah khusus yang steril, tertutup, dan konsisten diinkubasi di suhu yang pas.

Sebenarnya ini bukan teknik baru, sih. Para ilmuwan sudah menetaskan ayam tanpa telur (istilah biologinya ex-ovo ya, gaes) sejak tahun 60an, dan bahkan pernah dicoba oleh siswa-siswa SMA untuk pertama kalinya, pada tahun 70an. Catatannya ada di Journal of Poultry Science.

Teknik menetaskan ayam di luar cangkang ada banyak. Menurut situs Snopes, teknik yang digunakan siswa-siswa SMA Jepang ini sama seperti teknik ex-ovo yang dilakukan tahun 2014, yang terinspirasi pada eksperimen tahun 1988.

Walaupun kelihatannya gampang, sebenarnya teknik ex-ovo yang dilakukan para siswa Jepang ini nggak sesimpel itu. Bukan sekedar menaruh isi telur ke dalam bungkus plastik, trus disimpan di inkubator.

Sebagai contoh, kamu harus mencari telur yang sudah terfertilisasi, trus diinkubasi dulu beberapa hari saat masih di dalam cangkang, baru dipindahkan ke wadah plastik khusus yang bisa ditembus udara. Langkah-langkahnya pun harus steril.

Kamu juga harus memonitor oksigen, kelembaban, dan kalsium embrionya, supaya ayamnya bisa menetas dengan sehat.

Menurut saya pribadi, eksperimen ini seruuuu banget. Keren banget nggak, sih, bisa melihat sebuah cikal bakal sebuah KEHIDUPAN, dengan mata telanjang?

Walaupun eksperimen ini nggak menghasilkan produk inovatif secara langsung, tapi siapa tahu bisa menginspirasi kamu—wahai para calon ilmuwan sains—untuk mengembangkan inovasi yang berhubungan dengan fertilitas?

Coba ajukan bikin eksperimen ini ke guru atau dosen sains kamu, deh! Sebelumnya, jangan lupa cari jurnal ilmiah ex-ovo ini, trus pelajari baik-baik, ya, supaya langkah-langkahnya tepat, dan hasilnya nggak gagal.

(sumber foto: howtocreateonlinemagazine.com, youtube.com)