Cara Keren SMA Al-Azhar 2 Pejaten Melatih Kepekaan Sosial Siswanya
- Oct 17, 2016
-
Dian Ismarani
Beberapa waktu lalu, Youthmanual berkunjung ke SMA Al-Azhar 2 Pejaten, alias Alpen, dan ngobrol bareng teman-teman dari OSIS dan beberapa ekstrakurikuler. Ngobrolnya tentu aja banyak banget ya, gaes, tapi ada satu hal yang menarik dari Alpen dan bikin Youthmanual sangat terinspirasi.
“Apa, sih, yang paling kalian suka dari bersekolah di Alpen?”
Pertanyaan ini saya lempar ke beberapa teman siswa Alpen, dan mereka langsung cerita bahwa Alpen bikin mereka jadi lebih peka sama dunia sosial. Jadi sekolah nggak hanya mementingkan prestasi akademik siswa, tetapi juga mendalami arti kebersamaan dan berbagi.
Jadi, murid-murid Alpen, yang notabene sekolah Islam, punya satu anak asuh.
What?! Masih SMA udah belajar ngasuh anak?! Bukan gitu, gaes. Tapi setiap minggu, murid-murid Alpen mengumpulkan uang untuk membiayai anak asuh mereka. “Ini ladang pahala banget ‘kan buat kita. Kalau bukan sekolah di Alpen, mungkin saya nggak bakal belajar kayak gini,” kata Dimas, Wakil Ketua OSIS yang juga aktif di banyak ekskul ini bercerita.
Contoh lainnya nih, gaes, setiap tahun mereka diajarkan untuk mengumpulkan uang menjelang Hari Raya Idul Adha dan belajar berkurban sejak usia SMA. Nggak cuma itu, kalau ada teman yang keluarganya meninggal, mereka bakal sama-sama menyisihkan uang jajan buat menyumbang, juga sejenak menghentikan pelajaran untuk berdoa.
Kalau Monda, Sang Ketua MPK lain lagi ceritanya, Monda merasa kegiatan di Alpen itu banyak dan bervariasi. Waktu Monda kelas 10, sekolah memfasilitasi murid-muridnya untuk mengikuti kegiatan Pesantren Alam dan berkunjung ke tempat-tempat seru yang menambah pengetahuan. Monda merasa, nggak semua sekolah mau mengurus kegiatan seperti gini.
Dimas, Dhani, Monda dan Hilma - para murid-murid yang rela pulang sore terus karena mengurus banyak kegiatan.
Kegiatan Alpen yang bervariasi ini membuat murid-murid Alpen jadi lebih peka sama dunia sosial. Mereka belajar berempati sama lingkungan dan jadi nggak egois. Apalagi, masa muda rentan banget sama sikap egois dan alay.
Oh iya, murid-murid Alpen juga diwajibkan untuk shalat berjamaah waktu Dhuhur dan Ashar. Memmang, sih, kesannya kok ibadah kayak dipaksa, ya… Tapi murid-murid Alpen nggak merasa begitu. Mereka justru bilang, peraturan tersebut membantu mereka untuk disiplin dan lebih bertanggung jawab dengan kewajiban mereka.
Kalaupun ada masa-masa di mana mereka lagi "bandel" dan melanggar peraturan, it will be something worth to remember ketika mereka lulus nanti.
Lingkungan Alpen yang luas tapi terintegrasi juga membuat mereka seneng banget bergaul di lingkungan sekolah. “Alpen tuh luas, tapi karena lapangan dan kantinnya ada di tengah, kita jadi bisa melihat setiap kegiatan teman-teman lain dan terlibat bareng-bareng,” kata Jendra, Sang Ketua OSIS.
Jendra, Ketua OSIS Alpen yang lagi sibuk mengurus acara tahunan terbesar Alpen, ALFORCE yang bakal diadakan bulan ini.
Sttt, mau tahu tips jadi murid berprestasi ala murid-murid Alpen? Nantikan artikel berikutnya ya, gaes!
(Sumber gambar: Iyank)

Kategori

Coba comment
5 Trik Gampang Untuk Lebih Berhemat di MallFor other uses, see Smiley (disambiguation). Several terms redirect here. For other uses, see Smiley Face (disambiguation) and Happy face (disambiguation). Example of a smiley face An example of an emoticon smiley face (represented using a colon followed by a parenthesis)…
7 Cara Mengetahui Karakter Seseorang yang Sebenarnya dan Sisi Tersembunyi MerekaDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Wajah smiley Smiley (terkadang disebut wajah bahagia atau wajah tersenyum) adalah sebuah representasi khas dari wajah humanoid tersenyum yang merupakan sebuah bagian dari budaya populer di seluruh dunia. Bentuk klasiknya yang dirancang oleh…
5 Trik Gampang Untuk Lebih Berhemat di MallKomentar yang membangun untuk artikel biasanya fokus pada memberikan umpan balik yang positif dan spesifik, serta saran yang dapat membantu penulis meningkatkan kualitas artikelnya. Komentar ini juga harus sopan, konstruktif, dan berfokus pada perbaikan, bukan pada kritik yang merusak. Contoh Komentar…
Kehidupan Sehari-Hari Anak Kostan VS Anak RumahanAnda tidak dapat mengubah setelan komentar jika: https://support.google.com/youtube/answer/9482556?hl=id Audiens channel atau video ditetapkan sebagai “Dibuat untuk Anak-Anak”. Komentar dinonaktifkan di video yang ditetapkan sebagai Dibuat untuk Anak-Anak. Video disetel ke pribadi. Jika Anda ingin…
Siapa Sangka Sumpit Punya Sejarah, Filosofi, Fungsi, dan Tata Pemakaian yang Seru?