Pro dan Kontra Belajar di Kafe

Nongkrong di kafe untuk ngopi sambil ngemil cantik kayaknya udah jadi hal yang umum banget, ya. Selain itu, sekarang ini banyak banget orang yang menggunakan kafe sebagai tempat belajar. Buku, laptop, dan segala tugas sekolah atau kuliah dibawa ke kafe. Pokoknya semakin banyak kertas-kertas berantakan di atas meja, rasanya semakin keren!

Menurut Synovate Managing Director Hong Kong, Jill Telford, orang Asia biasanya cepat sekali meniru atau beradaptasi dengan kebiasaan yang dilakukan masyarakat negara lain, termasuk kebiasaan mengubah kafe jadi tempat belajar, baik untuk belajar sendiri maupun belajar kelompok.

Tapi apa, sih, pro dan kontra belajar di kafe?

Yuk, kita bahas satu-satu!

PRO

Memberikan suasana baru

Kebanyakan alasan pelajar memilih belajar di kafe adalah karena mereka bosan belajar di rumah. Memang, sih, suasana kafe yang dinamis dan dekorasi yang enak dipandang bisa menggugah mood belajar. Tapi hati-hati terlalu kebawa suasana, bisa-bisa malah tergugah buat curhat soal mantan #eaaa

Bikin betah belajar lebih lama

Camilan enak di kafe juga bisa bikin kita betah belajar di kafe, karena belajar terasa lebih ‘lengkap’ dengan makanan pendamping. Tinggal pesan, pula. Apalagi kalau kafenya menyediakan sofa yang super pewe. Yang biasanya di rumah cuma kuat belajar satu jam, jangan-jangan di kafe bisa sampai tiga jam!

Ada akses internet yang reliable

Wi-fi gratis yang disediakan kafe pastinya juga menjadi daya tarik tersendiri. Kita jadi lebih bebas browsing Internet untuk membantu melengkapi tugas sekolah atau kuliah. Kuota pun aman, karena biasanya wi-fi yang disediakan kafe tak terbatas, dengan kecepatan yang memadai.

Lumayan, nih, tips-tipsnya!

KONTRA

Suasana ramai bikin nggak fokus

Untuk mengatasi keramaian kafe, kita bisa tinggal pasang earphone trus dengerin musik favorit, sih. Masalahnya, lalu lalang orang di antara space meja yang biasanya mepet-mepet tetap mengganggu perhatian nggak, sih? Bukannya belajar, kita malah jadi sibuk ngeliatin orang keluar masuk.

Uang jadi lebih banyak keluar

Kita nggak mungkin nongkrong di kafe tanpa jajan dong, ya? Malah, semakin lama duduk di kafe, biasanya semakin banyak juga makanan atau minuman yang kita pesan. Apalagi kalau pramusajinya rajin banget nanya, “Boleh saya angkat piring kosongnya?”. Kalau makanan atau minuman sudah habis, malu dong kalau kita cuma numpang duduk, tanpa pesan lagi. Akhirnya keluar uang lagi, deh. Ini jadinya belajar apa shopping?

Nggak bisa “jungkir balik”

Saya tipe orang yang petakilan agak sulit diam. Jadi bagi saya, belajar di kafe sangatlah melelahkan, karena posisi duduk saya terbatas. Di kafe, posisi duduk saya terbatas pada duduk tegak atau bersandar, sedangkan di rumah saya bisa belajar sambil tengkurap di kasur, menyelonjorkan kaki, atau salto, hehehe. Saya juga bisa belajar sambil nyanyi-nyanyi kecil. Kalau saya nyanyi-nyanyi kecil di kafe, bisa-bisa yang lain ikut karaoke bareng! Nggak sekalian flash mob?

***

Setiap orang punya zona nyaman berbeda-beda. Ada orang yang bisa berkonsentrasi belajar meski suasana di sekitarnya ramai, ada yang cuma bisa belajar kalau suasananya sepi total, ada juga yang perlu belajar dengan sedikit distraksi supaya nggak cepat jenuh. Nah, perbedaan-perbedaan inilah yang membuat efektivitas belajar di kafe berbeda-beda bagi tiap orang.

Kamu sendiri tipe yang suka belajar di kafe juga nggak?

(sumber gambar: Selalutau, Gawker Assets, Rack, TechAcute)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
User Test | 2 bulan yang lalu

For other uses, see Smiley (disambiguation). Several terms redirect here. For other uses, see Smiley Face (disambiguation) and Happy face (disambiguation). Example of a smiley face An example of an emoticon smiley face (represented using a colon followed by a parenthesis)…

7 Cara Mengetahui Karakter Seseorang yang Sebenarnya dan Sisi Tersembunyi Mereka
User Test | 2 bulan yang lalu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Wajah smiley Smiley (terkadang disebut wajah bahagia atau wajah tersenyum) adalah sebuah representasi khas dari wajah humanoid tersenyum yang merupakan sebuah bagian dari budaya populer di seluruh dunia. Bentuk klasiknya yang dirancang oleh…

5 Trik Gampang Untuk Lebih Berhemat di Mall
John Doe Siap Sekolah | 2 bulan yang lalu

Komentar yang membangun untuk artikel biasanya fokus pada memberikan umpan balik yang positif dan spesifik, serta saran yang dapat membantu penulis meningkatkan kualitas artikelnya. Komentar ini juga harus sopan, konstruktif, dan berfokus pada perbaikan, bukan pada kritik yang merusak. Contoh Komentar…

Kehidupan Sehari-Hari Anak Kostan VS Anak Rumahan
Syahrul Fahmi | 2 bulan yang lalu

Anda tidak dapat mengubah setelan komentar jika: https://support.google.com/youtube/answer/9482556?hl=id Audiens channel atau video ditetapkan sebagai “Dibuat untuk Anak-Anak”. Komentar dinonaktifkan di video yang ditetapkan sebagai Dibuat untuk Anak-Anak. Video disetel ke pribadi. Jika Anda ingin…

Siapa Sangka Sumpit Punya Sejarah, Filosofi, Fungsi, dan Tata Pemakaian yang Seru?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2025 PT Manual Muda Indonesia ©