Kenal Lebih Dekat Dengan Jurusan Kuliah Teknik Nuklir
- Oct 12, 2016
-
Nisa Istiqomah
Setiap membahas soal nuklir, saya pasti teringat dengan Perang Dunia II, ketika kota Hiroshima-Nagasaki dibom atom oleh sekutu. Saya juga teringat dengan kebocoran reaktor nuklir di Chernobyl, Ukraina pada tahun 1986, yang melepaskan radioaktif 400 kali lebih banyak dibandingkan bom atom Hiroshima-Nagasaki. Akibatnya memang sangat fatal. Makanya, negara-negara yang bisa mengembangkan teknologi nuklir dengan baik biasanya dianggap negara “adikuasa” yang ditakuti.
Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia pun sebenarnya giat, kok, dalam mengembangkan teknologi nuklir. Bahkan kita juga punya jurusan kuliah Teknik Nuklir. Yuk, kenalan lebih jauh dengan jurusan ini!
Apa, sih, yang dipelajari di jurusan Teknik Nuklir?
Pertama, kamu harus tahu bahwa pada dasarnya, teknik nuklir mempelajari teknik penerapan fenomena interaksi radiasi pengion dengan materi. Apa itu pengion? Kamu yang anak IPA pasti pernah belajar tentang sinar X dan sinar Gamma di pelajaran Fisika. Nah, sinar-sinar tersebut adalah “pengion”, alias sesuatu yang dapat menyebabkan proses ionisasi pada suatu materi. Materi ini bisa berupa materi Fisika, misalnya untuk proses pengawetan makanan, ataupun materi berupa sel biologi.
Teknik Nuklir juga mempelajari fenomena reaksi nuklir.
Seperti yang mungkin sudah kamu pelajari di pelajaran Fisika, ada reaksi peluruhan, reaksi fusi (penggabungan), dan reaksi fisi (pemisahan) yang terjadi pada atom. Fenomena-fenomena ini dipelajari dalam jurusan Teknik Nuklir untuk penerapan dalam bidang energi.
Selama belajar di Teknik Nuklir, kamu akan mendapat beberapa mata kuliah seputar teknologi nuklir seperti Fisika Atom dan Inti, Elektronika Nuklir, Instrumentasi Nuklir, dan Analisis Reaktor Nuklir.
Universitas mana saja yang menyediakan jurusan Teknik Nuklir?
Nah, di Indonesia, jurusan S1 Teknik Nuklir hanya terdapat di Universitas Gadjah Mada. Di UGM, terdapat dua konsentrasi teknik nuklir, yaitu Teknik Energi Nuklir dan Fisika Medik. Teknik Energi Nuklir lebih fokus kepada pengembangan nuclear power plant dan aplikasi radiasi di bidang industri.
Sedangkan Fisika Medik lebih fokus kepada penerapan nuklir di bidang radiologi klinik.
Selain UGM, ada juga Sekolah Tinggi Teknik Nuklir-BATAN yang berlokasi di Yogyakarta. Bedanya, STTN ini bersifat kedinasan dan menyediakan jenjang Diploma-IV, bukan S1. Di STTN, terdapat tiga program studi yang bisa kamu pilih, yaitu elektronika-instrumentasi, elektromekanik, dan teknokimia.
Mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik Nuklir-BATAN, Yogyakarta
Bagaimana Prospek Kerja Lulusan Teknik Nuklir?
Yang pasti anak jurusan Teknik Nuklir bisa kerja di Badan Tenaga Nuklir Nasional sebagai peneliti. Bisa juga kerja di bagian radiologi di rumah sakit. Rontgen ataupun radioterapi yang biasa digunakan untuk pengobatan kanker adalah penerapan ilmu teknik nuklir, lho, gaes.
Kalau kamu tertarik di bidang energi, kamu juga bisa bekerja di nuclear power plant. Memang, saat ini Indonesia belum punya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, tetapi kamu juga bisa berpeluang bekerja di nuclear power plant di luar negeri, seperti di Amerika Serikat, Jepang, ataupun Rusia.
Tertarik?
(sumber gambar : engineering.com, Twitter BEM STTN-Batan, news.mit.edu)

Kategori

Profesi Terkait

Profesi Terkait Lainnya

Jurusan Terkait

Coba comment
5 Trik Gampang Untuk Lebih Berhemat di MallFor other uses, see Smiley (disambiguation). Several terms redirect here. For other uses, see Smiley Face (disambiguation) and Happy face (disambiguation). Example of a smiley face An example of an emoticon smiley face (represented using a colon followed by a parenthesis)…
7 Cara Mengetahui Karakter Seseorang yang Sebenarnya dan Sisi Tersembunyi MerekaDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Wajah smiley Smiley (terkadang disebut wajah bahagia atau wajah tersenyum) adalah sebuah representasi khas dari wajah humanoid tersenyum yang merupakan sebuah bagian dari budaya populer di seluruh dunia. Bentuk klasiknya yang dirancang oleh…
5 Trik Gampang Untuk Lebih Berhemat di MallKomentar yang membangun untuk artikel biasanya fokus pada memberikan umpan balik yang positif dan spesifik, serta saran yang dapat membantu penulis meningkatkan kualitas artikelnya. Komentar ini juga harus sopan, konstruktif, dan berfokus pada perbaikan, bukan pada kritik yang merusak. Contoh Komentar…
Kehidupan Sehari-Hari Anak Kostan VS Anak RumahanAnda tidak dapat mengubah setelan komentar jika: https://support.google.com/youtube/answer/9482556?hl=id Audiens channel atau video ditetapkan sebagai “Dibuat untuk Anak-Anak”. Komentar dinonaktifkan di video yang ditetapkan sebagai Dibuat untuk Anak-Anak. Video disetel ke pribadi. Jika Anda ingin…
Siapa Sangka Sumpit Punya Sejarah, Filosofi, Fungsi, dan Tata Pemakaian yang Seru?