Ini Alasan Kenapa Kuliah di Kampus Ternama Belum Tentu Bikin Kamu Sukses

Oleh Riza Dian Kurnia

Setelah lulus SMA, banyak dari kita yang "terdoktrin" untuk melanjutkan kuliah ke kampus yang terkenal dan favorit seperti Universitas Gadjah Mada‍, Universitas Indonesia‍, Institut Teknologi Bandung‍, Universitas Bina Nusantara‍, dan sebagainya. Pokoknya kalau bisa keterima di salah satu perguruan tinggi favorit itu, bakal senang dan bangga banget, deh. Bahkan banyak calon mahasiswa yang rela menunda kuliah dan nganggur setahun dulu, demi bisa kuliah di kampus ternama, lantaran saat pertama kali mendaftar di sana nggak langsung keterima.

Memangnya kenapa, sih? Memang kalau kuliah di kampus ternama, masa depan bakalan cerah dan gemilang? Ternyata belum tentu lho, gaes. Ini alasannya.

1. Banyak lulusan kampus ternama yang jadi orang biasa aja

Banyak, sih, lulusan kampus ternama bisa langsung dapat pekerjaan mapan, punya jabatan strategis, dan jadi orang sukses. Tapi banyak juga, tuh, lulusan kampus favorit jadi orang biasa-biasa aja, bahkan cenderung madesu. Masa depan suram.

Jangan kira lulusan kampus ternama nggak mungkin jadi penganguran, lho. Apalagi zaman sekarang, perusahaan semakin cenderung memilih calon pegawai BUKAN berdasarkan kampus almamaternya.

Malah, berdasarkan hasil studi Willis Towers Watson tentang Talent Management and Rewards, sejak tahun 2014, 8 dari 10 perusahaan di Indonesia kesulitan mendapat lulusan perguruan tinggi yang siap pakai, meski dari kampus ternama sekalipun.

Youthmanual juga pernah menulis artikelnya di sini, ya.

2. Sebaliknya, banyak juga lulusan kampus "biasa" yang lebih sukses

Lulusan kampus “ecek-ecek” bukan berarti nggak punya kemampuan bersaing dengan lulusan kampus favorit, lho.

Kenyataannya, banyak lulusan kampus nggak terkenal yang bisa sesukses lulusan ITB atau UI. Bahkan jauh lebih sukses.

Coba, deh, cek perusahaan-perusahaan ternama dalam negeri maupun multinasional. Nggak semuanya diisi oleh lulusan UGM, UI, dan ITB 'kan? Kampus-kampus yang namanya nggak pernah terdengar pun sering menyumbangkan lulusannya untuk berkarya di sana.

3. IPK tinggi aja nggak menjamin kesuksesan, apalagi kalau cuma mengandalkan gelar kampus ternama

Lulusan kampus terkemuka dengan IPK cumlaude.

Kayaknya, itulah status impian semua anak muda, karena dianggap akan menjamin kesuksesan.

Tapi ternyata nggak, lho! Apalagi kalau status tersebut nggak dibarengi pengalaman organisasi dan magang yang mumpuni. Bakal keok, deh, di dunia luar sana yang kejam. Serius, lho. Kalau kamu nggak punya sesuatu yang beda atau kreativitas yang tinggi, dunia kerja bakalan menggilas kamu dengan kejam. Serem!

4. Bukan masalah tempat kuliahnya, tapi karakter orangnya

Kesuksesan itu tergantung karakter kamu, bukan (cuma) tempat kuliahmu. Mau kuliah di kampus paling joss sedunia pun, kalau pribadi kamu kamu nggak mau maju, ya kamu nggak akan aja.

Karakter kuat kamu lah yang menentukan kesuksesan kamu di kehidupan mendatang, bukan tempat kamu menuntut ilmu.

5. Percuma kuliah di kampus ternama, kalau tujuan hidup aja nggak punya

Mau lulusan PTN terkenal, atau STIE nggak terkenal di pelosok pun, kamu nggak bakalan sukses kalau kamu nggak punya tujuan dan cita-cita yang jelas setelah lulus, apalagi kalau pola pikir kamu adalah, “Lulus ya lulus aja, trus nanti cari kerja. Belum tau, ah, mau jadi apa dan gimana cara meraih kesuksesan!”

Dengan kata lain, buat kamu, kuliah cuma sekedar formalitas aja, tanpa tahu arah dan tujuan.

Waduh, pemikiran yang bahaya, tuh, gaes.

Soalnya, kalau dari awal kamu udah punya tujuan, dimana pun kamu menuntut ilmu, kemungkinan besar kamu bakal meraih kesuksesan.

(sumber foto: lifehacker.com.au, huffingtonpost.com, addiction.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
User Test | 2 bulan yang lalu

For other uses, see Smiley (disambiguation). Several terms redirect here. For other uses, see Smiley Face (disambiguation) and Happy face (disambiguation). Example of a smiley face An example of an emoticon smiley face (represented using a colon followed by a parenthesis)…

7 Cara Mengetahui Karakter Seseorang yang Sebenarnya dan Sisi Tersembunyi Mereka
User Test | 2 bulan yang lalu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Wajah smiley Smiley (terkadang disebut wajah bahagia atau wajah tersenyum) adalah sebuah representasi khas dari wajah humanoid tersenyum yang merupakan sebuah bagian dari budaya populer di seluruh dunia. Bentuk klasiknya yang dirancang oleh…

5 Trik Gampang Untuk Lebih Berhemat di Mall
John Doe Siap Sekolah | 2 bulan yang lalu

Komentar yang membangun untuk artikel biasanya fokus pada memberikan umpan balik yang positif dan spesifik, serta saran yang dapat membantu penulis meningkatkan kualitas artikelnya. Komentar ini juga harus sopan, konstruktif, dan berfokus pada perbaikan, bukan pada kritik yang merusak. Contoh Komentar…

Kehidupan Sehari-Hari Anak Kostan VS Anak Rumahan
Syahrul Fahmi | 2 bulan yang lalu

Anda tidak dapat mengubah setelan komentar jika: https://support.google.com/youtube/answer/9482556?hl=id Audiens channel atau video ditetapkan sebagai “Dibuat untuk Anak-Anak”. Komentar dinonaktifkan di video yang ditetapkan sebagai Dibuat untuk Anak-Anak. Video disetel ke pribadi. Jika Anda ingin…

Siapa Sangka Sumpit Punya Sejarah, Filosofi, Fungsi, dan Tata Pemakaian yang Seru?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2025 PT Manual Muda Indonesia ©